Ahad 20 Aug 2023 09:37 WIB

10 Juta Bendera Merah Putih Kecil dari Kertas Disebar Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Untuk menggelorakan semangat perjuangan bangsa, 10 juta bendera Merah Putih kecil dibuat dari kertas lalu disebar ke berbagai pelosok yang jauh dari pusat pergolakan.

Rep: oohya! I demi Indonesia/ Red: Partner
.
Foto: network /oohya! I demi Indonesia
.

Bendera Merah Putih dijadikan lambang persatuan. Maka, kata Sukarno, 10 juta<a href= bendera Merah Putih kecil dari kertas dibuat lalu disebar ke berbagai pelosok (foto ilustrasi: antara/republika)." />
Bendera Merah Putih dijadikan lambang persatuan. Maka, kata Sukarno, 10 juta bendera Merah Putih kecil dari kertas dibuat lalu disebar ke berbagai pelosok (foto ilustrasi: antara/republika).

Sukarno menyadari jika bangsa Indonesia menyukai lambang. Maka, setelah pernyataan Proklamasi Kemerdekaan, dibuatlah 10 juta bendera Merah Putih dari kertas, ukuran kecil, disebar ke berbagai pelosok. “Ini memberikan perasaan kepada rakyat di pulau-pulau yang jauh dari pergolakan bahwa mereka pun turut dalam perjuangan bangsanya,” kata Sukarno.

Oohya! Baca juga ya:

Pekik Merdeka dengan Tangan Mengepal atau Tangan Terbuka, Pilih Kubu Mana? Ini Kata Sukarno

Hasto Merekedeweng Soal Gaya Salam Pekik Merdeka Anies Baswedan, Begini 'Sunah' Proklamator

Tanpa Persiapan, Siapa yang Siapkan Bambu untuk Pengerekan Bendera pada Proklamasi Kemerdekaan?

Pada 17 Agustus 1945 Bendera Merah Putih Dikibarkan di Tiang Bambu Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Kata Muh Yamin pada 1951, Merah-Putih Sudah Ada di Nusantara Sejak 6.000 Tahun Lalu

Monako Meminta Indonesia Ganti Bendera Merah Putih, Begini Penjelasan Muh Yamin

Warna bendera, menurut dia, “Tidak diputuskan secara serampangan saja untuk revolusi.” Ia telah ada sejak penjelman manusia. “Warna itu telah dipusakakan turun temurun sepanjang massa sampai pada peradaban kita sekarang. Merah adalah lambang keberanian. Putih lambang kesucian. Dalam ilmu kebatinan Jawa, sesajennya terdiri dari bubur merah dan bubur putih. Bendera kami telah ada semenjak 6.000 tahun yang lalu,” tutur Sukarno.

Sumber rujukan:

Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adams (1986)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement