REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat merasa ingin bersin, biasanya Anda refleks akan menutup mulut atau menahannya agar tidak menyebar virus. Namun, menahan bersin ternyata dapat menyebabkan masalah yang lebih berbahaya.
Dilansir dari laman Medical Daily, Ahad (20/8/2023), bersin adalah mekanisme alami tubuh untuk menghilangkan iritasi di hidung dan membersihkan saluran dari bakteri dan virus. Bersin adalah salah satu gejala flu yang paling umum. Bisa juga dipicu oleh polutan, kuman, debu, serbuk sari, atau bulu binatang.
Saat iritasi masuk ke hidung, sinyal listrik dikirim ke otak yang mengatakan bahwa hidung perlu dibersihkan sendiri. Dalam sepersekian detik, tubuh langsung bertindak dan mempersiapkan diri untuk bersin. Otot-otot menegang, lidah bergerak ke langit-langit mulut dan mata tertutup sebagai respons terhadap sinyal.
Menahan bersin meningkatkan tekanan di dalam sistem pernapasan sekitar lima sampai 24 kali lebih banyak daripada tekanan yang disebabkan oleh bersin. Jika menahan bersin, hal ini dapat menyebabkan gendang telinga pecah dan menyebabkan kehilangan pendengaran.
Kedua, menahan bersin juga dapat mengalihkan bakteri yang perlu dikeluarkan kembali ke telinga dan menyebabkan infeksi telinga tengah yang menyakitkan.
Ketiga, peningkatan tekanan akibat bersin yang tertahan dapat menyebabkan kerusakan dan pecahnya pembuluh darah di mata, hidung, atau gendang telinga.
Selebihnya bisa menyebabkan kerusakan otak, kerusakan tulang rusuk, tenggorokan dan diafragma.
Sementara itu, ada beberapa fakta menarik seputar bersin, di antaranya Anda tidak dapat bersin saat tidur, sinar matahari, atau cahaya terang juga bisa memicu bersin. Dalam sekali bersin akan mengeluarkan 100.000 kuman ke udara dengan kecepatan hingga 160 kilometer per jam.