Senin 21 Aug 2023 05:35 WIB

Keuangan Sehat, Anak Muda Disarankan Jangan FOMO

Fenomena ikut-ikutan berpotensi untuk merugikan diri sendiri.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Generasi milenial/ilustrasi
Foto: Flickr
Generasi milenial/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paparan sosial media dan tekanan di lingkungan pertemanan bisa menyebabkan fear of missing out (FOMO) atau perasaan takut tertinggal tren kekinian di kalangan anak muda. Sehingga, tidak jarang anak muda saat ini ikut-ikutan tren, termasuk soal keuangan.

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha menyampaikan, anak muda sekarang tak jarang ikut investasi kripto padahal minim ilmunya atau ikut war tiket konser musik padahal tidak punya uangnya. Kemudahan pengajuan pinjaman ikut mendukung jebakan FOMO, membuat anak muda kini mengambil keputusan keuangan tanpa persiapan matang.

Baca Juga

"Intinya, fenomena ikut-ikutan ini berpotensi untuk merugikan diri sendiri karena menjerumuskan untuk melakukan sesuatu yang kita tidak siap," kata Dimas melalui keterangan resmi, Ahad (20/8/2023).

Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan oleh Gen X dan Z agar memiliki keuangan yang sehat adalah dengan melepaskan diri dari FOMO. Hindari mengambil keputusan keuangan karena ikut-ikutan, baik dalam hal pengeluaran maupun investasi.

Selanjutnya, buat daftar skala prioritas keuangan. Dengan uang yang terbatas dan keinginan yang tanpa batas, memiliki daftar skala prioritas keuangan tentunya bisa membantu kita agar terhindar dari masalah ekonomi.

Penyusunan skala prioritas dapat dilakukan dengan mendahulukan kebutuhan daripada keinginan. Contoh kebutuhan antara lain biaya transportasi dan makan sebulan, sewa rumah, listrik, dan lain-lain. Sedangkan contoh keinginan antara lain skin care, tiket konser, tiket liburan, staycation, dan lain-lain.

"Agar memiliki keuangan yang sehat, belanjakan uang kita sesuai dengan daftar skala prioritas, dimulai dari urutan teratas," ujar Dimas.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement