Senin 21 Aug 2023 06:28 WIB

Angkatan Laut AS, Jepang dan Australia Siap Gelar Latihan Bersama di Laut Cina Selatan

Latihan itu akan mencakup tiga kapal induk dan helikopter yang berlayar berbarengan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Suasana laut Cina selatan (ilustrasi). Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Australia merencanakan latihan angkatan laut bersama di Laut Cina Selatan pekan ini.
Foto: Anadolu Agency
Suasana laut Cina selatan (ilustrasi). Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Australia merencanakan latihan angkatan laut bersama di Laut Cina Selatan pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Australia merencanakan latihan angkatan laut bersama di Laut Cina Selatan di lepas pantai Filipina barat pada pekan ini. Pejabat keamanan Filipina menyatakan pada Ahad (20/8/2023), kegiatan itu menggarisbawahi komitmen terhadap supremasi hukum di wilayah tersebut.

Latihan itu akan mencakup tiga kapal induk dan helikopter yang berlayar berbarengan untuk unjuk kekuatan dan melakukan latihan bersama. Menurut laporan dua pejabat keamanan Filipina kepada Associated Press, komandan masing-masing pasukan akan bertemu dengan rekan Filipina di Manila setelah latihan lepas pantai.

Baca Juga

AS berencana mengerahkan kapal induk USS America, sementara Jepang akan mengirim salah satu kapal perang terbesarnya, kapal induk JS Izumo. Angkatan Laut Australia akan mengirimkan HMAS Canberra yang juga membawa helikopter.

Latihan gabungan itu telah direncanakan beberapa bulan lalu. Namun Filipina tidak akan menjadi bagian dari latihan ini karena keterbatasan logistik militer tetapi terbuka untuk menjadi peserta di masa mendatang.

Amerika Serikat, Jepang, dan Australia termasuk di antara beberapa negara yang segera menyatakan dukungan untuk Filipina dan keprihatinan atas tindakan Cina menyusul ketegangan yang terjadi awal bulan ini. Pada 5 Agustus, kapal penjaga pantai Cina menggunakan meriam air melawan kapal Filipina di perairan Laut Cina Selatan.

Pejabat Filipina mengatakan, enam kapal penjaga pantai Cina dan dua kapal milisi memblokir dua kapal sipil sewaan Angkatan Laut Filipina. Kapal Filipina itu membawa pasokan ke pasukan Filipina yang ditempatkan di Second Thomas Shoal.

Satu kapal pasokan dihantam dengan meriam air yang kuat oleh penjaga pantai Cina. Sementara yang lain berhasil mengirimkan makanan, air, bahan bakar, dan pasokan lainnya ke pasukan Filipina yang menjaga beting.

Penjaga pantai Cina mengakui kapalnya menggunakan meriam air terhadap kapal Filipina. Tindakan itu dilakukan dengan alasan perlintasan dilakukan tanpa izin ke beting atau yang oleh Beijing disebut Ren'ai Jiao.

“Untuk menghindari pemblokiran langsung dan tabrakan ketika peringatan berulang tidak efektif, meriam air digunakan sebagai peringatan. Operasi di tempat itu profesional dan terkendali, tidak tercela,” kata penjaga pantai Cina.

“Cina akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan teritorialnya dengan tegas," ujarnya.

Militer Filipina mengatakan pada Sabtu (19/8/2023), bahwa mereka akan mencoba lagi untuk mengirimkan pasokan dasar ke pasukannya di Second Thomas Shoal, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Angkatan Bersenjata Filipina dalam sebuah pernyataan mengatakan, misi ke beting adalah demonstrasi yang jelas dari tekad untuk melawan ancaman dan paksaan.  "Komitmen kami dalam menegakkan supremasi hukum," ujarnya.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement