Senin 21 Aug 2023 06:29 WIB

IPB University Sampaikan Duka Mendalam Korban Kebakaran Laboratorium

Kebakaran laboratorium IPB University terjadi pada Jumat (18/8/2023).

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus raharjo
Rektor IPB University, Arif Satria.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Rektor IPB University, Arif Satria.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Mahasiswi Program Pascasarjana S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan IPB University, Laila Atika Sari, meninggal dunia usai menjadi korban kebakaran laboratorium pada Sabtu (19/8/2023). IPB University menyampaikan ucapan dukacita.

Rektor IPB University, Arif Satria, mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya Laila Atika Sari. “Kami mendoakan semoga almarhumah diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan semoga keluarga yang ditinggalkan tetap sabar dan tabah. Aamiin,” kata Arif dalam keterangannya, Ahad (20/8/2023).

Baca Juga

Arif menjelaskan, kejadian kebakaran itu terjadi pada Jumat (18/8/2023). Saat itu, Laila Atika Sari sedang berada di laboratorium melaksanakan penelitian S2-nya.

“Mahasiswa tersebut sedang melakukan analisis lemak bahan pakan dengan metode soxlet,” ujarnya.

Pada sekitar pukul 16.00 WIB, Arif menyebutkan, terjadi kebakaran di ruang tersebut yang juga mengenai Laila. Mengetahui ada kejadian tersebut, para mahasiswa lain yang berada di sekitar laboratorium membantu memadamkan api dan menolong Laila.

“Selanjutnya Laila dibawa dengan ambulans IPB ke Rumah Sakit Medika Darmaga untuk mendapatkan pertolongan,” ujarnya.

Usai dibawa ke RS Medika Dramaga, sambung Arif, dokter yang menangani Laila menyampaikan bahwa pasien perlu dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan yang lebih baik. Malam itu, tim IPB University dan keluarga sepakat membawa Laila ke RS Cipto Mangunkusumo untuk mendapat perawatan lebih intensif.

“Atas kehendak-Nya, setelah mendapat penanganan intensif dari tim dokter RSCM, Sabtu (19/8/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, Laila Atika Sari meninggal dunia. Almarhumah dikebumikan di Serang, Sabtu sore,” kata Arif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement