Senin 21 Aug 2023 06:38 WIB

IPB University Bentuk Tim Penanganan Musibah Laboratorium Terbakar

Tim investigasi yang dibentuk, akan bekerja sama dengan kepolisian.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus raharjo
Rektor IPB Universty Arif Satria memberikan paparan saat melakukan kunjungan ke Kantor Republika, Jakarta, Selasa (14/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Rektor IPB Universty Arif Satria memberikan paparan saat melakukan kunjungan ke Kantor Republika, Jakarta, Selasa (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Sehari setelah musibah kebakaran laboratorium yang menyebabkan mahasiswi meninggal dunia, Rektor IPB University Arif Satria, melakukan koordinasi untuk menetapkan langkah-langkah penanganan. Arif membentuk tiga tim untuk menangani permasalahan ini dan melakukan antisipasi.

“Tiga tim telah dibentuk untuk menangani permasalahan ini, sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus,” kata Arif, Ahad (20/8/2023).

Baca Juga

Lebih lanjut Arif memerinci, tiga tim yang dibentuk tersebut antara lain tim investigasi, tim evaluasi laboratorium, dan tim keselamatan kerja di kampus. Tim investigasi yang dibentuk, akan bekerja sama dengan kepolisian.

“Kerja sama ini dilakukan untuk menggali kronologis detil kejadian, termasuk mengecek prosedur baku, standar operasional prosedur (SOP) dan hal-hal lain yang perlu diketahui,” ujarnya.

Tim kedua, sambung Arif, yakni tim evaluasi laboratorium. Tim evaluasi ini akan melakukan pengecekan alat-alat dan fasiltas pada seluruh laboratorium di IPB University. Khususnya alat-alat laboratorium yang berisiko tinggi saat digunakan.

Tim ketiga, Arif mengatakan, tim keselamatan kerja di kampus akan memastikan keselamatan kerja. Baik dalam kegiatan akademik, pengabdian pada masyarakat, maupun dalam hal kehidupan kampus pada umumnya, termasuk ketertiban dan keselamatan lalu lintas.

“Sebagian besar tim ini berasal dari Kantor Manajemen Risiko yang akan mengevaluasi berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan sistem manajemen laboratorium yang telah dimiliki,” ujar Arif.

Sekretaris Institut, Agus Purwito, mengatakan ketiga tim ini akan dikoordinasikan oleh dirinya. Melalui langkah-langkah tersebut, IPB Universiry mengupayakan untuk memastikan kembali seluruh laboratorium yang ada di IPB University dalam keadaan aman digunakan untuk kegiatan akademik.

“Termasuk keselamatan kerja di seluruh aspek kegiatan dalam kehidupan kampus. Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi,” ujar Agus.

Sebelumnya, diberitakan Mahasiswi Program Pascasarjana S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan IPB University, Laila Atika Sari, meninggal dunia usai kebakaran laboratorium pada Sabtu (19/8/2023). IPB University pun menyampaikan ucapan duka cita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement