REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum DPP Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, mengaku tak ada ada pembahasan serius saat bertemu Presiden Joko Widodo di Medan, Sumatra Utara (Sumut), pada Ahad (20/8/2023). Menurut OSO, sapaan Oesman Sapta, dirinya bertemu dengan Jokowi karena sama-sama sedang berada di Medan dan menginap di hotel yang sama.
OSO mengaku berbincang dengan Jokowi sekitar satu jam. "Kami bicara banyak hal, kurang lebih satu jam. Saya ke Medan untuk senam sehat bersama ribuan kader Partai Hanura, kebetulan beliau juga di Medan, ada kegiatan lain," ujar OSO dalam keterangan, Ahad (20/8/2023).
Saat ditanya soal agenda dan fokus pembicaaran dalam pertemuan itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2017-2019 ini malah berkelar. "Seperti biasa, kalau saya bertemu Pak Jokowi, kadang guyon, sesekali serius. Tadi, kami juga membahas tentang makanan-makanan yang khas dan enak di Medan," ujar dia.
Ketum Hanura juga menegaskan, tidak ada pembahasan serius terkait Pilpres 2024 dan arah dukungan Presiden. OSO menegaskan, Jokowi sedang fokus bekerja, untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab konstitusi.
Menurutnya, Presiden Jokowi merupakan orang yang setia dengan para pendukungnya di Pilpres 2019 lalu. Selain itu, lanjut dia, Jokowi juga konsisten dan tegak lurus kepada cita-cita bernegara, untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terkuat dunia pada 2045.
"Kita kan tahu, Presiden Jokowi sangat dicintai rakyat, dan hasil kerjanya dirasakan rakyat. Setiap turun ke daerah, beliau disambut dan dielu-elukan rakyat. Lihat saja tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Pak Jokowi, di atas 80 persen. Itu nggak ada tandingannya, dan tidak pernah terjadi kepada presiden lain di dunia," tegas dia.
Menurut OSO, wajar saja jika ada calon presiden yang mengeklaim atau merasa didukung Jokowi. OSO mengatakan klaim kedekatan calon presiden (capres) dengan Jokowi merupakan bagian dari strategi capres tertentu, untuk memenangkan kontestasi demokrasi mendatang.
Tapi, lanjut dia, Jokowi merupakan sosok yang memiliki prinsip, integritas, dan konsisten atas keberlanjutan pembangunan Indonesia. "Pembangunan multi sektor dan perubahan besar yang telah dilakukan Presiden Jokowi, merupakan warisan dan legacy yang sangat mahal bagi masa depan Indonesia. Artinya, beliau tidak mungkin berpikir mundur," tegas OSO.
Mantan Wakil Ketua MPR ini menambahkan, bakal calon presiden maupun poros koalisi membutuhkan dukungan Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2024. Namun, dia memastikan, Presiden Jokowi merupakan orang yang konsisten.
"Boleh-boleh saja ada yang merasa sangat dekat, dan mengaku dapat dukungan dari Pak Jokowi. Tapi, apa Pak Jokowi pernah mengucapkannya secara langsung? Seribu persen, saya tidak percaya. Beliau tetap konsisten kok," cetus dia.
Namun, saat ditanya lebih lanjut tentang arah dukungan Jokowi, OSO kembali mengelak. Dia meminta awak media menanyakan hal itu kepada Presiden. "Teman-teman wartawan jangan hanya kejar saya dong. Silahkan tanya langsung ke Bapak Presiden," tegasnya.