REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak 2019, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Maluku Utara melakukan pendampingan bagi para petani kelapa di Kecamatan Maba, Halmahera Timur, untuk mengolah serabut kelapa yang merupakan limbah kelapa menjadi berbagai produk yang memiliki nilai tambah. Program ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian dan menumbuhkan kemandirian para petani kelapa yang ada di sekitar wilayah Antam di Maluku Utara.
Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie menyampaikan, program pemberdayaan masyarakat ini telah menghasilkan beberapa produk yang bisa dijadikan penghasilan tambahan bagi para petani kelapa yang tergabung.
“Coconet dan Cocopeat merupakan contoh produk yang dihasilkan pada program ini. Coconet dibuat dari serabut kelapa, sementara Cocopeat dibuat dari limbah kelapa yang berbentuk serbuk,” katanya, dalam keterangan tertulis, Senin (21/8/2023).
Produk Coconet dan Cocopeat yang dihasilkan kelompok tani ini juga dimanfaatkan Antam untuk keperluan reklamasi. Faisal menjelaskan, setiap bulannya Antam memanfaatkan 200 rol Coconet untuk keperluan reklamasi. “Begitu pun untuk cocopeat yang dimanfaatkan sebagai media tanam pada lahan reklamasi,” tambahnya.
Total penjualan khusus untuk produk coconet dari tahun 2019 sampai dengan pertengahan tahun 2023 sebesar lebih dari Rp4 miliar atau rata-rata per tahun di kisaran lebih dari Rp 800 juta. Pemanfaatan limbah kelapa yang dilakukan Antam bersama kelompok petani kelapa di Kecamatan Maba, Halmahera Timur ini juga memberikan manfaat lain, termasuk menumbuhkan lapangan pekerjaan baru.
“Setelah program ini berjalan, mulai ada beberapa usaha baru yang berkembang seperti pelaku take over sabut kelapa yang membantu memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan Coconet dan Cocopeat. Selain itu, pada tahun ini juga sudah ada inisiasi replikasi program rumah produksi coconet yang diharapkan akan meningkatkan perekonomian Masyarakat,” ujarnya.
Faisal juga menyebut, dalam perjalanannya program ini turut menghasilkan produk madu yang berasal dari lebah pohon kelapa. “Program pembinaan dan pendampingan petani kelapa ini juga telah menghasilkan produk madu hitam yang diolah oleh kelompok koperasi Wanita Mitra Jaya yang ada di Halmahera Timur,” katanya.
“Pelaksanaan program pemberdayaan Masyarakat yang berkelanjutan menjadi komitmen kami untuk bisa menumbuhkan kemandirian Masyarakat di sekitar wilayah operasi. Hal ini sejalan dengan sinergi berdaya yang bertujuan untuk memberikan pemberdayaan ekonomi lokal,” tambahnya.