REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang berada di Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo menjadi menjadi lokasi utama perhelatan Asean Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17. Acara tersebut digelar pada 19-23 Agustus 2023.
“Bukan kali pertama Hotel Meruorah terpilih sebagai main venue kegiatan internasional kenegaraan, sebelumnya pada tahun 2021 lalu pada perhelatan International Association Women Police Hotel Meruorah ditunjuk sebagai Main Venue, enam site event G20 setingkat menteri yakni Asia International Week Water (AIWW), 1st TWG Meeting, SAI20, 2nd ETWG Meeting, 2rd Sherpa Meeting, dan 3rd DEWG Meeting pada 2022, dan KTT Asean pada Mei 2023 lalu. Tentu lebih banyak lagi acara nasional, baik pemerintah, perusahaan swasta maupun BUMN,” kata Direktur Utama PT Indonesia Ferry Properti, Ferry Snyders dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (20/8/2023).
Ferry menuturkan, eksotisme keindahan Labuan Bajo dan kemegahan Hotel Meruorah merupakan etalase bangsa dengan kapasitas 145 kamar. Hotel tersebut juga memiliki multifunction hall berkapasitas seribu orang dan area komersial Plaza Marina Labuan Bajo untuk menyambut para delegasi negara dalam setiap kegiatan taraf internasional.
Kegiatan AMMTC yang diselenggarakan selama lima hari tersebut merupakan agenda rutin tahunan. Kegiatan membahas tentang kerja sama pencegahan dan penanganan kejahatan transnasional antar negara ASEAN oleh seluruh kepala kepolisian atau menteri.
Ferry menambahkan, pada 24-27 Agustus 2023, Hotel Meruorah juga akan melayani kegiatan internasional lainnya yakni sebagai lokasi utama Asia Australia Road Conference (AARC) 2023. Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, Kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo merupakan bagian dari transformasi dan inovasi pengembangan bisnis properti waterfront ASDP.
"Adanya Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo khususnya hotel Meruorah ini menjadi upaya besar dalam pengembangan bisnis waterfront ASDP untuk memajukan destinasi wisata tanah air,” ungkap Shelvy.
Berada di dalam garapan PT Indonesia Ferry Property (IFPRO) yang merupakan perusahaan patungan dua BUMN yakni ASDP dan PT PP, kehadiran Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo tersebut mendukung konektivitas wilayah menuju destinasi wisata melalui penyeberangan. Selain itu juga membangun infrastruktur kawasan pendukung pariwisata.
Selain Hotel Meruorah, fasilitas lain di Kawasan Marina Labuan Bajo adalah area komersial yang sekaligus sebagai lokasi untuk mempromosikan produk UMKM. Selain itu juga terdapat fasilitas dermaga ferry dan marina berkapasitas sandar 135 kapal yacht, beach club yang mampu menampung 450 orang, dan Hotel Mid Tier.
Kedepan, Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo ini akan menjadi kawasan pariwisata unggulan berstandar Internasional.
“Harapannya dengan adanya kegiatan bertaraf internasional di kawasan ini dapat menjadikan momentum besar bagi kebangkitan pariwisata Indonesia khususnya di Labuan Bajo dan Hotel Meruorah,” ungkap Shelvy.
Shelvy menegaskan, ASDP terus mendukung potensi Kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo sebagai sebuah ekosistem yang berkelanjutan. Terutama dalam mendukung konektivitas dan pertumbuhan sektor perekonomian serta pariwisata di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).