Senin 21 Aug 2023 12:00 WIB

Habib Umar bin Hafidz akan Bertemu Para Tokoh Pesantren di Tebuireng

Habib Umar bin Hafidz tengah melakukan kunjungan ke Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Habib Umar bin Hafidz
Foto: Youtube
Habib Umar bin Hafidz

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah seorang ulama yang paling berpengaruh di dunia saat ini, Habib Umar bin Hafidz, akan melakukan kunjungan ke Indonesia dan melakukan pertemuan dengan para tokoh pesantren di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Selasa (22/8/2023). Ketua PBNU bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur), menyambut baik kunjungan Habib Umar ke Indonesia kali ini.

Gus Fahrur menjelaskan, ulama Tarem Hadramaut Yaman ini masuk menjadi salah satu tokoh dari 500 Muslim yang paling berpengaruh di dunia pada 2022. Habib Umar lahir pada 27 Mei 1963 dan kini berumur 59 tahun. Ia mengajarkan agama Islam mazhab Sunni tradisional Syafi’i, Asy’ari, dan tarekat Sufi Ba’alawi.

Baca Juga

“Beliau melakukan kunjungan dan beberapa pertemuan di Indonesia, di antaranya besok direncanakan bertemu tokoh pimpinan pesantren se-Indonesia di pondok pesantren Tebuireng Jombang,” ujar Gus Fahrur kepada Republika.co.id melalui pesan WhatsApp, Senin (21/8/2023).

Selain itu, menurut dia, dalam kunjungannya kali ini, Habib Umar bin Hafidz juga akan bertemu dengan Rais Aam PBNU, KH Miftachul Achyar. “Juga dijadwalkan akan bertemu dengan Rais Am dan jajaran pimpinan PBNU,” ucap Gus Fahrur.

Gus Fahrur mengatakan, ada ratusan santri santri putra dan putri kiai Indonesia yang tinggal belajar di lembaga pendidikan Darul Musthofa asuhan Habib Umar bin Hafidz di Tarem Hadramaut, Yaman. Muridnya di Indonesia pun banyak yang menjadi tokoh ulama.

“Murid beliau banyak menjadi tokoh-tokoh ulama di Indonesia, misalnya Habib Salim bin Jindan, Habib Mundzir Al Musawa, Habib Jamal Ba’agil, dan lainnya,” kata Gus Fahrur.

Ulama sufi moderat ...

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement