REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan edukasi kepada pelaku usaha jasa pariwisata di kawasan objek wisata daerah ini agar melakukan pemilahan sampah mandiri supaya sampah tersebut dapat terkelola dengan optimal.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, edukasi untuk pemilahan sampah bagi pelaku usaha jasa pariwisata disampaikan lewat petugas kebersihan di kawasan objek wisata, sementara untuk wisatawan melalui media sosial.
"Kalau edukasi wisatawan itu kita biasanya lewat media sosial, kemudian kalau pelaku wisata atau usaha jasa pariwisata memungkinkan pemilahan sampah dan sebagainya sudah kita imbau melalui petugas," katanya, Senin (21/8/2023).
Dia mengatakan, jumlah petugas kebersihan pantai yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten sebanyak 61 orang, tugas mereka tersebar di pantai selatan Bantul sisi timur dan pantai sisi barat.
"Kalau wisatawan kan mereka datangnya silih berganti dan petugas kita tidak cukup banyak sehingga untuk mengedukasi ke wisatawan masih kurang. Tetapi, kalau untuk pelaku usaha pariwisata petugas petugas kita selalu lakukan," katanya.
Dia berharap, wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata selalu menjaga kebersihan dan meminimalkan sampah. Namun, apabila memunculkan sampah agar dibuang di tempat sampah sesuai jenisnya.
"Dan khusus di masa darurat pengelolaan sampah saat ini ada penambahan petugas 20 orang, ini insidentil saja dengan memberdayakan masyarakat di lingkungan sana untuk memperkuat pemilahan sampah dan sebagainya," katanya.
Pihaknya juga berharap, pemilahan sampah sesuai jenisnya nantinya bisa menjadi budaya bagi semua masyarakat, baik wisatawan dan pelaku usaha jasa pariwisata, karena sampah terutama botol kemasan, kertas dan plastik kemasan memiliki nilai jual.