Senin 21 Aug 2023 17:07 WIB

Ini yang Dilakukan Setan Ketika Seorang Muslim Malas Dzikir 

Orang beriman senantiasa berdzikir kepada Allah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Dzikir Nasional (ilustrasi)
Foto: Republika TV
Dzikir Nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang yang beriman telah diperintahkan untuk senantiasa berdzikir kepada Allah SWT di setiap waktu dan setiap keadaan. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً

Baca Juga

“Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41).

Maka orang-orang yang berdzikir kepada Allah SWT akan mendapatkan ketentraman batin dan jaminan keselamatan di dunia serta di akhirat. Akan tetapi, setan akan selalu berupaya agar manusia tidak berdzikir sehingga tidak memperoleh keselamatan dan keberuntungan di dunia dan akhirat. Pada akhirnya setelah manusia malas untuk berdzikir, setan menjerumuskan manusia menjadi hamba yang melupakan penciptanya yakni Allah SWT. 

Dalam kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al Ghazali menjelaskan tentang apa yang diperbuat oleh setan ketika seorang Muslim malas untuk berdzikir. Disebutkan bahwa setan menyusupkan di dalam hati orang yang malas berzikir sebuah penyakit hati terutama penyakit cinta terhadap dunia yakni cinta harta dan pangkat. Semakin lama, penyakit itu semakin bertambah parah. Hingga orang tersebut tidak mengingat Allah, dan tidak menjalankan apa-apa yang diperintahNya. Saat itulah setan semakin menjerumuskannya pada kesengsaraan sehingga hidupnya menjadi tidak tentram, gelisah, datang banyak masalah. Maka melihat kondisi orang tersebut, setan akan tertawa riang.

فإن دعتك نفسك إلى ترك ما ذكرناه من الأوراد والأذكار اشتغالا بذلك ، فاعلم أن الشيطان اللعين قد دس إلى قلبك الداء الدفين ، وهو حب المال والجاه ، فإياك أن تغتر به فتكون ضحكة له فيهلكك ، ثم يسخر منك. 

Jika nafsumu mendorong meninggalkan apa-apa yang telah kami sebutkan dari wirid-wirid dan dzikir-dzikir karena malas untuk membaca itu semua, maka ketahuilah sebetulnya setan itu telah menyusupkan ke dalam hatimu penyakit yang sulit penyembuhannya yaitu cinta pangkat dan harta, maka jangan sekali-kali engkau terbujuk dengan itu, maka engkau akan jadi bahan tertawa setan lalu ia mencelakakanmu kemudian dia mengina-hina padamu. (Lihat Lihat kitab Bidayatul Hidayah halaman 110-111 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement