Senin 21 Aug 2023 16:16 WIB

Cina Alokasikan 500 Juta Yuan untuk Tambahan Rekonstruksi 6 Wilayah Terdampak Bencana

Beberapa wilayah di Cina daratan sejak musim banjir mengalami kerusakan parah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Tim penyelamat menggunakan perahu karet mengevakuasi warga yang terjebak melalui banjir di Zhuozhou di provinsi Hebei, China utara, selatan Beijing, Rabu, 2 Agustus 2023.
Foto: AP Photo/Andy Wong
Tim penyelamat menggunakan perahu karet mengevakuasi warga yang terjebak melalui banjir di Zhuozhou di provinsi Hebei, China utara, selatan Beijing, Rabu, 2 Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Keuangan Cina, serta Kementerian Sumber Daya Air negara ini, telah mengalokasikan dana tambahan 500 juta yuan (68,68 juta dolar AS). Dana bantuan ini lebih lanjut untuk membantu penduduk yang dilanda bencana di daerah-daerah penampungan banjir nasional.

Dana bantuan tersebut untuk mendukung rekonstruksi infrastruktur dan dimulainya kembali layanan publik dasar di daerah-daerah yang dilanda banjir dan bencana yang dipicu oleh hujan. Termasuk untuk memulihkan sumber ekonomi dan produksi normal secepat mungkin, kementerian keuangan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Baca Juga

Dana sebesar ini dari pemerintah pusat tersebut rencananya akan dialokasikan ke provinsi Hebei, Heilongjiang, Jilin, Fujian, serta kotamadya Beijing dan Chongqing, menurut National Development and Reform Commission Cina  (NDRC).

Kondisi beberapa wilayah di Cina daratan sejak musim banjir tahun ini mengalami kerusakan cukup parah. Curah hujan yang tinggi dan terus menerus telah memicu banjir dan bencana geologi sekunder, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda di berbagai wilayah di negara ini.

Dalam dua pekan lalu, hampir satu juta orang di provinsi Hebei, Cina utara direlokasi setelah hujan dengan rekor tertinggi memaksa pihak berwenang untuk menyalurkan air dari sungai yang membludak ke beberapa daerah berpenduduk minim untuk ditampung. Namun yang memicu kemarahan di dunia maya karena rumah-rumah yang dikorbankan untuk menyelamatkan Beijing.

Daerah aliran Sungai Hai yang luas mencakup area seluas Polandia yang mencakup Hebei, Beijing, Tianjin. Selama rentang waktu satu minggu dari akhir Juli, wilayah dengan total populasi 110 juta jiwa ini mengalami banjir paling serius dalam enam dekade terakhir, dengan Hebei, khususnya prefektur Baoding, yang paling parah dilanda banjir.

Menurut undang-undang pengendalian banjir, ketika banjir di seluruh cekungan menyebabkan waduk, garis pertahanan pertama, melebihi batasnya, air dapat disalurkan sementara ke apa yang disebut "area penyimpanan banjir" - termasuk lahan berpenduduk dataran rendah.

Sementara itu, banyak penduduk tidak menyadari bahwa mereka tinggal di daerah penampungan banjir. Akibatnya banyak properti dan pemukiman serta hak-hak minoritas yang telah dikorbankan dan akan diganti rugi oleh pemerintah.

Pendanaan baru ini, di atas 200 juta yuan yang dialokasikan sebelumnya, telah membuat pendanaan tujuan khusus NDRC untuk rekonstruksi darurat menjadi total 700 juta yuan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement