Senin 21 Aug 2023 21:12 WIB

Kemenag bersama FOZ akan Susun Peta Jalan Zakat Indonesia Emas 2045

Peta Jalan Zakat sekaligus memaksimalkan potensi dan dampak zakat bagi umat.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof Waryono, mengajak Forum Zakat (FOZ) untuk menyusun Peta Jalan Zakat sampai 2045.
Foto: Forum Zakat
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof Waryono, mengajak Forum Zakat (FOZ) untuk menyusun Peta Jalan Zakat sampai 2045.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof Waryono, mengajak Forum Zakat (FOZ) untuk menyusun Peta Jalan Zakat sampai 2045. Menurutnya, hal ini menjadi ikhtiar dalam menutup peluang ketidaksesuaian peruntukan dana zakat sekaligus memaksimalkan potensi dan dampak positif zakat terhadap umat Islam di Indonesia dan Dunia. 

"Kita buat pemetaannya untuk zakat ini bagaimana harusnya, menuju tahun emas 100 tahun pada 2045 yang tentunya berdasarkan evaluasi-evaluasi lapangan," ujarnya dalam agenda silaturahmi pengurus FOZ pascapelantikannya menjadi Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI pada Senin, (21/8/2023) di Kantor Kemenag RI, Jakarta. 

Baca Juga

"Kita menyadari lembaga berbasis masyarakat memiliki kekhasan tersendiri, yang meski dalam kerjanya diatur undang-undang (kekhasan tersebut) tidak bisa diganti. Maka, kita berharap FOZ sebagai representasi gerakan zakat terlibat dalam penyusunan pemetaan kerja-kerja zakat," ujarnya. 

Lebih lanjut, Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 2016 - 2020 ini berpesan agar FOZ sebagai asosiasi terus istiqomah menjadi wadah seluruh lembaga zakat demi menguatkan gerakan zakat. "Kedua, gerakan ini kan berbasis kepercayaan. Maka satu-satunya modal utama kita adalah menjaga kepercayaan publik. Ayo kuatkan kepercayaan yang terus menerus berkelanjutan," katanya. 

Ketiga, ia menambahkan, pentingnya keterampilan lembaga dalam mengelola data yang dimiliki. "Jangan sampai dalam menjalankan program, kita tidak punya data baik penerima manfaat sampai data programnya," jelasnya.

"Contohnya mahasiswa penerima beasiswa, setelah menjadi alumni, ajak mereka untuk jadi bagian dari gerakan ini. Untuk meneruskan pesan kebaikan agar disebarkan ke teman-temannya," tambahnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Prof Waryono, juga mengapresiasi FOZ dalam menguatkan gerakan zakat melalui berbagai program. Salah satunya program pemagangan mahasiswa merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) dalam platform kampuszakat.com, program tersebut menjadi salah satu pendekatan yang efektif. Menurut dia, nilai strategis magang mahasiswa ini penting untuk dimaksimalkan di seluruh kampus di bawah Kemenag" ujarnya. 

Bambang Suherman selaku Ketua Umum FOZ menyambut positif tiga agenda penting yang telah dibahas tersebut dan berkomitmen untuk mengonsolidasikan 200 anggota FOZ dalam berbagai kolaborasi bersama Kemenag di masa mendatang. "FOZ berkomitmen menguatkan gerakan zakat bersama seluruh stakeholders, kami telah mempersiapkan berbagai program dan perangkat yang dapat diakses oleh Kemenag secara proaktif untuk mendukung agenda Kemenag secara berkelanjutan," katanya. 

Bambang juga menyebut, FOZ juga menyelaraskan berbagai program yang dilakukan OPZ dengan indikator SDGs dan RPJMN. Menurutnya, SDGs telah dideklarasikan oleh UNDP sebagai capaian pembangunan, maka perlu bagi gerakan zakat kita adaptasi sekaligus menjadi syiar.

"Selain itu, harapannya ini dapat menjadi kontrol bagi lembaga dalam mengelola dana zakat yang mana lembaga harus melaporkan pengelolaannya ke Sekretariat SDGs," ujarnya.

Agenda silaturahmi berlangsung secara hangat, dengan dihadiri oleh segenap pimpinan sub direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, dan Pengurus Harian Forum Zakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement