Selasa 22 Aug 2023 05:04 WIB

Pemkot Sukabumi Komitmen Wujudkan Kota Aman dan Nyaman

Sukabumi yang aman dan nyaman akan meningkatkan pendapatan daerah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Erdy Nasrul
Kirab budaya merah putih dalam rangka HUT kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia dilepas dari Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Ahad (20/8/2023).
Foto: Riga Nurul Iman
Kirab budaya merah putih dalam rangka HUT kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia dilepas dari Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Ahad (20/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI--Tingkat pertumbuhan perumahan di Kota Sukabumi cukup tinggi. Hal ini diimbangi dengan adanya pengendalian agar keberadaannya tetap bisa sejalan dengan ketentuan yang ada.

Hal ini mengemuka dalam momen Forum Perumahan dan Permukiman yang digelar Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) di Aula Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Senin (21/8/2023).

''Kegiatan ini untuk mengendalikan pembangunan di perkotaan dalam rangka membuat nyaman warga,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di sela-sela acara. Dengan forum tersebut semangatnya menata kota lebih baik lagi termasuk perumahan dan permukiman yang makin bertambah.

Sebab kata Fahmi, betapa pentingnya mengelola kota di tengah tantangan zaman. Forum perumahan dan permukiman ini menghadirkan situasi untuk mengendalikan kondisi pembangunan di Kota Sukabumi.

Fahmi menerangkan, terjadi peningkatan luar biasa terkait pembangunan rumah sifatnya cluster dan perumahan baru lainnya di kota. '' Karena pengembang melihat potensi di kota, kalau tidak dikendalikan akan mengubah kondisi kota,'' ungkap Fahmi.

Sehingga dalam forum ini dilakukan penataan ruang dan perumahan menggunakan koridor yang ada. Intinya lanjut Fahmi, forum perumahan dan permukiman ingin membangun kualitas hidup warga kota. Terutama dengan mempunyai rumah membuat nyaman.

'' Forum ini tempat berdiskusi dan bertukar pikiran merancang apa yang akan dibangun permukiman dan perumahan,'' kata Fahmi. Melalui pendekatan pentahelix dan forum ini menjaga keseimbangan sosial, lingkungan, dan ekonomi.

Lebih lanjut Fahmi menerangkan, dari hasil survei menunjukkan luasan perkotaan hanya 1 persen dari luas permukaan bumi. Contohnya dari 27 wilayah di Jabar, kota hanya 9.

Akan tetapi, 50 persen penduduk dunia tinggal di kota. Selain itu 80 persen PDB dunia dihasilkan dari pendapatan di kota.

Menurut Fahmi, warga lebih banyak memilih tinggal di kota karena beberapa faktor. Di antaranya kesempatan kerja, pendidikan dan kesehatan lebih terjamin, perubahan gaya hidup seiring percepatan digitalisasi, infrastruktur dan aksesbilitas.

'' Tugas besar kita supaya sama-sama memiliki kesepahaman memperisapkan kemajuan kota,'' ungkap Fahmi. Khususnya Kota berkelanjutan dan berdaya saing untuk pertumbuhan masa depan.

Sehingga kata Fahmi menghadirkan Kota yang layak dan aman. Melalui DPUTR melakukan percepatan pembanguman infrastruktur membuka ruang terbuka publik dalam mendorong kota yang aman dan nyaman untuk jalan kaki.

Dalam kota juga lanjut Fahmi, terjadi konektivity antara masyarakat dan wilayah dan kota hijau berketahanan iklim dan bencana. Selain itu mempersiapkan kota yang cerdas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement