Selasa 22 Aug 2023 10:16 WIB

Misteri Makam Firaun Tutankhamun dan Ular yang Membunuh Burung Arkeolog 

Pencarian makam Tutankhamun memakan waktu 15 tahun.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Mumi Raja Tutankhamun
Foto: Egypt Today
Mumi Raja Tutankhamun

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Arkeolog Inggris, Howard Carter, melakukan pencarian makam Firaun Tutankhamun selama 15 tahun lamanya. Hingga akhirnya, dia menemukan makam Tutankhamun pada tahun 1922. Makam ini sebelumnya tidak pernah tersentuh siapa pun.

Makam tersebut ada di Lembah Para Raja dekat Kota Luxor di Mesir, dan masih dianggap sebagai harta karun arkeologi sampai saat ini. Di balik penemuan ini, ibarat ada harga yang harus ditebus. Pada hari ketika dia membuka makam itu, ada seekor ular yang langsung menyergap dan membunuh burung kenarinya.

Baca Juga

Kemudian itu dianggap sebagai peringatan dari roh raja untuk tidak lagi mengganggu privasi makamnya. Tutankhamun sendiri bukanlah raja yang utama. Dia adalah anak laki-laki berusia sembilan tahun, dan dia tidak memerintah Kerajaan Baru selama lebih dari 10 tahun.

Jadi pusat perhatian

Kematiannya yang dini, tiba-tiba secara praktis menghapus keberadaannya dari ingatan Mesir. Mungkin ini faktor mengapa makamnya tidak dijarah, seperti makam raja yang lain.

Namun, setelah penemuan makam tersebut oleh misi Howard Carter, yang didanai oleh Lord Carnarvon, Firaun Tutankhamun menjadi pusat perhatian para arkeolog dari semua sisi. Mereka masih berusaha menemukan lebih banyak rahasia tentang raja firaun satu ini.

 

Lihat halaman selanjutnya >>>

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement