Selasa 22 Aug 2023 11:27 WIB

Kemenag dan FOZ Berencana Susun Peta Jalan Zakat Indonesia Emas 2045

Peta jalan zakat akan memaksimalkan pengelolaan zakat dan filantropi nasional.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi penyaluran zakat dalam program sosial.
Foto: Baznas
Ilustrasi penyaluran zakat dalam program sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan sejumlah penelitian, potensi zakat di Indonesia disebut angkanya mencapai ratusan triliun setiap tahunnya. Untuk itu, Direktur Pemberdayaan Zakat & Wakaf Kemenag, Waryono, mengajak Forum Zakat (FOZ) untuk menyusun Peta Jalan Zakat sampai 2045.

Menurut dia, hal ini menjadi ikhtiar menutup peluang ketidaksesuaian peruntukan dana zakat, sekaligus memaksimalkan potensi dan dampak positif zakat terhadap umat Islam di Indonesia dan Dunia. 

Baca Juga

"Kita buat pemetaannya untuk zakat ini bagaimana harusnya, menuju tahun emas 100 tahun pada 2045 yang tentunya berdasarkan evaluasi-evaluasi lapangan," kata dia dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (22/8/2023).

Hal ini ia sampaikan dalam agenda silaturahmi pengurus FOZ pasca pelantikannya menjadi Direktur Pemberdayaan Zakat & Wakaf Kemenag RI.

Pihaknya menyadari, lembaga berbasis masyarakat memiliki kekhasan tersendiri.eski dalam kerjanya diatur Undang-Undang, tetapi kekhasan tersebut tidak bisa diganti.

"Maka, kita berharap FOZ sebagai representasi gerakan zakat terlibat dalam penyusunan pemetaan kerja-kerja zakat," lanjut fia. 

Tidak hanya itu, ia lantas berpesan agar FOZ sebagai asosiasi terus istiqomah menjadi wadah seluruh lembaga zakat demi menguatkan gerakan zakat.

Gerakan ini disebut berbasis kepercayaan. Karena itu, satu-satunya modal utama adalah menjaga kepercayaan publik, sehingga hal ini harus dikuatkan untuk menjaga keberlanjutannya.

Waryono juga membahas seputar pentingnya keterampilan lembaga dalam mengelola data yang dimiliki. Jangan sampai dalam menjalankan program tidak ada data, baik untuk penerima manfaat sampai data programnya.

"Contohnya mahasiswa penerima beasiswa, setelah menjadi alumni, ajak mereka untuk jadi bagian dari gerakan ini. Untuk meneruskan pesan kebaikan agar disebarkan ke teman-temannya," ucap dia. 

Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi FOZ dalam menguatkan gerakan zakat melalui berbagai program. Salah satunya program pemagangan mahasiswa merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) dalam platform kampuszakat.com.

Program tersebut dikatakan menjadi salah satu pendekatan yang efektif. Menurutnya, nilai strategis magang mahasiswa ini penting untuk dimaksimalkan di seluruh kampus di bawah Kemenag. 

Ketua Umum FOZ, Bambang Suherman, menyambut positif agenda penting yang telah dibahas tersebut. Ia berkomitmen untuk mengkonsolidasikan 200 anggota FOZ, dalam berbagai kolaborasi bersama Kemenag di masa mendatang.

"FOZ berkomitmen menguatkan gerakan zakat bersama seluruh Stakeholders, kami telah mempersiapkan berbagai program dan perangkat yang dapat diakses oleh Kemenag secara proaktif untuk mendukung agenda Kemenag secara berkelanjutan," ujar Bambang. 

FOZ diawbut juga menyelaraskan berbagai program yang dilakukan OPZ sesuai dengan indikator SDGs dan RPJMN. Menurutnya, SDGs telah dideklarasikan oleh UNDP sebagai capaian pembangunan, maka perlu diadaptasi dan menjadi syiar.

 "Selain itu, harapannya ini dapat menjadi kontrol bagi lembaga dalam mengelola dana zakat yang mana lembaga harus melaporkan pengelolaannya ke Sekretariat SDGs," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement