REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Beredar kabar di media sosial dan grup pertemanan dugaan nilai-nilai LGBT telah menyusup ke Institut Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB (PP IA-ITB) Akhmad Syarbini menyatakan, nilai-nilai itu dapat menjadi salah satu mata rantai kampanye atas penyimpangan prilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur ketuhanan, kebangsaan, dan muruah institusi yang wajib dijunjung tinggi oleh segenap anak bangsa
"Khususnya ITB sebagai perguruan tinggi yang menjadi parameter nasional. Kami, Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB (PP IA-ITB) menyatakan keprihatinan dan menyampaikan pernyataan sikap (petisi).
Akhmad Syarbini mengatakan, petisi yang dilayangkan pihaknya adalah:
1. Menuntut kepada Rektor ITB dan Pemerintah (Kemendikbud-dikti) untuk bertanggung jawab dengan cara mengambil sikap tegas dan melakukan pengusutan disertai penegakan hukum kepada semua pihak yang diduga turut serta melakukan penyimpangan dalam kegiatan OS KM ITB 2023.
2. Menolak segala bentuk kampanye, propaganda LGBTQ/LGBT+ di seluruh lingkungan pendidikan. Untuk itu, kami mendesak pemerintah untuk menolak segala bentuk kampanye, iklan, propaganda dan doktrin LGBT atas nama kebebasan yang melampaui batas nilai-nilai luhur Pancasila dan ajaran agama yang dapat mengancam masa depan generasi muda negeri ini.
3. Mengajak kepada seluruh Alumni ITB dan Civitas Akademika ITB khususnya, serta masyarakat intelektual umumnya agar berperan aktif dalam membangun kesadaran kolektif dan mengawasi serta selalu waspada dalam menjaga lingkungan akademik dari kampanye dan propaganda LGBT.
"Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga marwah almamater. Serta, menjaga masa depan generasi bangsa dari ancaman degradasi moral," katanya memaparkan.