Selasa 22 Aug 2023 15:55 WIB

El Nino Mengancam, Ekonom Mandiri Ingatkan Risiko Produksi Pangan

El nino bisa mempengaruhi produksi pangan dalam negeri.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Warga bertani pada tanah waduk yang mengering di Waduk Tandon, Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga bertani pada tanah waduk yang mengering di Waduk Tandon, Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- El Nino dan polusi udara disebut menjadi dua fenomena yang berpotensi mengancam perekonomian Indonesia. Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, el nino bisa mempengaruhi produksi pangan dalam negeri. 

"Sektor pangan akan tertekan karena di sisi lain permintaan sedang mengalami rebound pascapandemi. Rata-rata akan berpengaruh ke biaya input petani," kata Andry di pertemuan media yang digelar secara virtual, Selasa (22/8/2023). 

Baca Juga

Berkaca pada periode sepanjang 2015-2016, pemerintah harus melakukan impor untuk mengantisipasi dampak El Nino dan La Lina. Hingga 2023, pemerintah telah mengimpor beras mencapai dua juta ton atau tumbuh 365 persen year on year (yoy).

Berdasarkan studi literatur, Andry menjelaskan, setiap kenaikan suhu satu derajat celcius akan menurunkan produksi beras sebesar 5,7 persen. Sehingga, produksi beras dalam negeri berpotensi menurun tiga sampai enam persen di 2023 kalau el nino terjadi.