REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, mata uang rupiah ditutup menguat 8 poin atau 0,06 persen menjadi Rp 15.316 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.325 per dolar AS.
Menurut dia, pelemahan rupiah dipengaruhi simposium Jackson Hole Federal Reserve yang akan diadakan pada 24-26 Agustus 2023. "Pidato Powell (Ketua Federal Reserve Jerome Powell) di Jackson Hole dipandang penting, (tergambar dalam bagaimana) Indeks Nasdaq Composite yang menghadapi lonjakan imbal hasil obligasi 10 tahun ke level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, yang telah memberikan sentimen risiko (terhadap dolar AS) pada hari Selasa (22/8), sehingga merugikan safe-haven," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Namun, dia melanjutkan, kerugian yang diberikan terbilang kecil terhadap dolar AS karena para pedagang menunggu pidato penting dari Ketua The Fed di Simposium Jackson Hole akhir pekan ini. Pasar disebut akan fokus pada apakah pimpinan The Fed percaya bahwa pengetatan kebijakan lebih lanjut akan diperlukan untuk menurunkan inflasi, atau apakah sudah ada kemajuan yang cukup untuk mempertahankan suku bunga.
"Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde juga dijadwalkan untuk berbicara di Jackson Hole pada hari Jumat (25/8/2023), dan komentarnya akan diuraikan dengan cermat untuk mendapatkan petunjuk mengenai langkah bank sentral selanjutnya pada bulan September 2023," ujarnya.
Untuk perdagangan Rabu (23/8/2023), dia memprediksi mata uang rupiah fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.300-Rp15.360 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turut menguat ke posisi Rp15.326 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.329 per dolar AS.
Ikuti Whatsapp Channel Republika