Selasa 22 Aug 2023 17:22 WIB

Lokasi Pesantren di Pegunungan Rawan Longsor, FK Unisba Beri Pelatihan Waspada Bencana

Rendahnya pengetahuan tentang kesiagaan bencana disebabkan berbagai faktor.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pelatihan waspada bencana oleh UPPM-FK) Universitas Islam Bandung (Unisba) di Pesantren Sabilun Najat, Rancah-Karangpari, Desa Cielunsir Kecamatan Rancah Kab Ciamis.
Foto: dok. Republika
Pelatihan waspada bencana oleh UPPM-FK) Universitas Islam Bandung (Unisba) di Pesantren Sabilun Najat, Rancah-Karangpari, Desa Cielunsir Kecamatan Rancah Kab Ciamis.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lokasi pesantren di daerah pegunungan tinggi, rawan terjadi bencana alam terutama tanah longsor. Kejadian  longsor ini pun, pernah terjadi di di Pesantren Sabilun Najat, Rancah-Karangpari, Desa Cielunsir Kecamatan Rancah Kab Ciamis pada 2021 lalu. Bencana tersebut, menyebabkan kerusakan bangunan asrama putra walaupun tidak sampai merenggut korban jiwa.

Dosen Hibah Internal Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat fakultas Kedokteran (UPPM-FK) Universitas Islam Bandung (Unisba) melihat, masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan kewaspadaan bencana. Hal ini, menjadi masalah penting di pesantren untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan tentang kewaspaspadaan bencana bagi para santri yang tinggal di pesantren tersebut.  

"Berdasarkan hasil survei di pesantren Sabilunnajat-Ciamis, belum pernah ada pelatihan dan yang memberikan pelatihan kewaspadaan terhadap bencana longsor di pesantren tersebut," ujar Dosen FK Unisba yang juga Ketua Tim Pengabdi, Anita Indriyanti, Selasa (22/8/2023).

Menurut Anita, rendahnya pengetahuan tentang kesiagaan bencana disebabkan berbagai faktor. Di antaranya kurangnya pembinaan dan belum dimengertinya alur pembinaan kesiagaan bencana di daerah tersebut, yang menyebabkan permasalahan ini.