REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (22/8/2023) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG ditutup menguat 50,42 poin atau 0,73 persen ke posisi 6.916,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,21 poin atau 0,97 persen ke posisi 962,95.
"IHSG dan bursa regional Asia kompak menguat mengikuti bursa Amerika Serikat (AS) dan Eropa, pasar menunggu pertemuan bank sentral dan pidato Chairman The Fed Jerome Powell di Jackson Hole, Wyoming, jelang akhir pekan ini yang dapat mempengaruhi prospek suku bunga," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Pasar berspekulasi bahwa The Fed akan mempertahankan kebijakan moneter mereka namun, di sisi lain keputusan suku bunga di masa mendatang akan bergantung terhadap perkembangan data ekonomi AS.
Dari dalam negeri, neraca transaksi berjalan pada kuartal II 2023 tercatat defisit sebesar 1,9 miliar dolar AS atau 0,5 persen dari PDB, atau lebih rendah dibandingkan kuartal I 2023. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh ekspor nonmigas yang menurun sejalan dengan penurunan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global.
Dengan demikian, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II 2023 mencatat defisit 7,4 miliar dolar AS, dan posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2023 tercatat tetap tinggi sebesar 137,5 miliar dolar AS. NPI tersebut setara dengan pembiayaan 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 1,38 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang baku yang masing- masing naik 1,28 persen dan 0,97 persen. Sedangkan, satu sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi yang turun paling dalam minus 0,91 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu FIRE, GTRA, PANI, MEDS dan KAYU. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni HUMI, INPS, MUTU, LMAX dan ERTX. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.224.026 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,47 miliar lembar saham senilai Rp10,73 triliun. Sebanyak 274 saham naik, 235 saham menurun, dan 239 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 291,10 poin atau 0,92 persen ke 31.856,69, indeks Hang Seng menguat 167,72 poin atau 0,95 persen ke 17.791,01, indeks Shanghai menguat 27,35 poin atau 0,88 persen ke 3.120,33, dan indeks Strait Times melemah 8,12 poin atau 0,26 persen ke 3.162,15.