REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), memberikan beasiswa kepada sebanyak 10 santri berprestasi kota itu untuk melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah.
"Ke-10 santri yang diberi beasiswa melanjutkan pendidikan agama itu studi di Tarim, Hadramaut, Yaman," kata Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, beberapa waktu lalu.
"Hari ini kita lepas keberangkatan mereka, semoga selamat sampai tujuan dan sukses menempuh pendidikan di sana," tambahnya.
Ia menyampaikan pemberian beasiswa bagi santri ke Timur Tengah ini sudah berjalan selama tiga tahun, di mana terhitung sudah sebanyak 38 santri dengan studi tahun 2023 ini.
"Sebanyak 30 orang santri yang melanjutkan studi ke Tarim, Yaman, dengan yang sekarang ini, kemudian sebanyak delapan orang ke Mesir," katanya.
Ia menjelaskan, beasiswa yang diberikan berasal dari dana hibah Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin yang mengelola untuk pelaksanaan beasiswa.
Wali Kota berpesan kepada para penerima beasiswa untuk pulang kembali ke Kota Banjarmasin dan membagikan ilmu yang didapat dari pendidikan yang ditempuh selama ini.
“Mereka kader-kader alim ulama kita, banyak ulama-ulama yang sudah mendahului kita. Makanya dari mereka melanjutkan sanad keilmuannya," kata dia.
Selain para santri, Pemkot Banjarmasin juga memberangkatkan sebanyak 15 ulama untuk pergi ke Tarim, Yaman.
"Mudah-mudahan bisa menyambung sanad keilmuan dan selalu diberi kesehatan hingga pulang ke Banjarmasin bisa memberikan pengajaran di majelis, pengajian dan lainnya," kata Ibnu Sina.
Terkait beasiswa 10 santri tersebut, Ketua MUI Kota Banjarmasin Habib Ali Khaidir Al-Kaff menyampaikan sudah melalui seleksi yang ketat tidak hanya ilmu agama, tapi juga pengetahuan umum.
Menurut dia, para santri yang menerima beasiswa akan menjalani masa pendidikan selama empat tahun.
Ia menjelaskan total beasiswa untuk satu santrinya sebesar Rp 70 juta untuk per dua tahun selama menempuh pendidikan.
"Semoga beasiswa seperti ini terus ada dan lebih banyak lagi ke depannya, sebab banyak yang berminat," demikian ujar Habib Ali Khaidir Al-Kaff.