Selasa 22 Aug 2023 21:34 WIB

Kadinkes: Kasus ISPA di Kota Tangerang Meningkat

Kepala Dinkes sebut kasus ISPA di Kota Tangerang mengalami peningkatan.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Dokter melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pasien bergejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kepala Dinkes sebut kasus ISPA di Kota Tangerang mengalami peningkatan.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Dokter melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pasien bergejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kepala Dinkes sebut kasus ISPA di Kota Tangerang mengalami peningkatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, di tengah isu polusi atau pencemaran udara yang melanda beberapa wilayah Indonesia khususnya Jabodetabek termasuk Kota Tangerang saat ini memang mengalami kenaikan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Namun peningkatan kasusnya tidak signifikan.

"ISPA sendiri merupakan infeksi yang menyerang pada pernapasan baik atas maupun bawah," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni, Selasa (22/8/2023).

Baca Juga

Umumnya, dia melanjutkan, ISPA menyerang pada beberapa organ pernapasan, mulai dari faring, hidung, laring, dan sinus. Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya infeksi virus ataupun bakteri yang tersebar melalui cairan tubuh penderita ataupun udara kotor.

Ia menambahkan, setiap orang gejala ISPA beragam tergantung penyebabnya. Bagi orang-orang yang tinggal di Kota besar seperti halnya Jakarta atau Kota Tangerang, dia melanjutkan, sebaiknya waspadai gejala-gejala ISPA. Diantaranya, mengalami batuk, suhu tubuh meningkat, nyeri di bagian kepala, sulit bernapas karena hidung tersumbat.

"Tenggorokan terasa nyeri, terutama saat digunakan untuk menelan. Munculnya gejala sinusitis, seperti keluar ingus, demam, dan wajah nyeri. Kulit berubah kebiruan karena kekurangan oksigen," katanya.

Ia mengungkapkan dengan kondisi udara saat ini, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan khususnya mereka yang berada di luar ruangan dalam jangka waktu lama. Tapi, bukan aktivitasnya yang dikurangi, tetapi masyarakat harus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Pasalnya, kasus ISPA tak semata-mata karena polusi udara. Masalah ini juga akibat dari faktor polusi perokok aktif, sistem kekebalan tubuh yang melemah, atau adanya indikasi permasalahn pada jantung dan paru-paru.

Kendati demikian, ia menegaskan ISPA pun dapat dicegah atau diantisipasi dengan baik. Mulai dari memakai masker saat bepergian, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Berhenti merokok, lakukan olahraga dengan rutin, dan rutin mencuci hidung untuk membersihkan kotoran yang menumpuk.

Masyarakat juga diimbau untuk menghindari menyentuh bagian wajah terutama mulut, hidung, dan mata agar terhindar dari virus atau bakteri. "Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau tangan ketika bersin. Hal ini mencegah penyebaran penyakit kepada orang lain," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement