REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Kementerian Pendidikan Arab Saudi menginstruksikan semua sekolah menengah negeri dan swasta di Kerajaan untuk menerapkan program pengajaran bahasa China dengan dua kelas selama sepekan.
Menurut arahan Kementerian Saudi, periode keempat pada setiap hari Ahad dan Senin akan diberikan kepada fasilitator untuk mengajar bahasa China. Dilansir Saudi Gazette, Selasa (22/8/2023), ini akan dimasukkan dalam tabel waktu tahun ajaran akademik.
Departemen pendidikan di seluruh Kerajaan membuat persiapan yang diperlukan untuk mengimplementasikan program pengayaan bahasa Mandarin untuk siswa tahun kedua sekolah menengah dalam kelas keterampilan selama satu semester di tahun akademik saat ini.
Selama satu semester tersebut, akan dirotasi di antara siswa kelas dua sekolah menengah selama tahun ajaran. Nantinya akan ada sejumlah sekolah yang ditargetkan untuk mengajar bahasa Mandarin di bawah masing-masing departemen pendidikan.
Kementerian Pendidikan Saudi juga akan mendorong fasilitator dalam proses pengajaran bahasa tersebut. Ini merupakan bagian dari pelaksanaan tahap ketiga penerapan sistem jalur yang meliputi pengajaran bahasa Mandarin, kursus baru, proyek kelulusan, bidang pilihan, bimbingan untuk kelas kecakapan, pendidikan hibrida, dan kerelawanan.
Panduan menteri, yang diberikan kepada departemen pendidikan, menekankan bahwa departemen pendidikan akan membagikan setidaknya satu kelas keterampilan per pekan di seluruh semester, untuk mengimplementasikan program bahasa Mandarin.
Departemen pendidikan tersebut juga menugaskan program itu kepada seorang fasilitator. Fasilitator ini berperan mendukung dan membimbing siswa untuk belajar mandiri. Program ini kemudian akan diterapkan kembali pada bagian siswa baru untuk setiap semester. Bahan pengayaan khusus akan disediakan untuk aplikasi bersama dengan alat evaluasi.
Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar
Keputusan untuk mengajarkan bahasa China di sekolah-sekolah Arab Saudi diambil selama kunjungan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman ke ibu kota China, Beijing.
Kesepakatan dicapai antara kedua negara untuk merumuskan rencana memasukkan bahasa Mandarin sebagai bagian dari kurikulum di semua tingkat pendidikan di sekolah dan universitas Saudi.
Inisiatif tersebut hadir sebagai bagian dari penguatan kerja sama dan komunikasi bilateral di segala bidang, selain membangun kemitraan strategis yang komprehensif dengan cara mewujudkan aspirasi kepemimpinan Arab Saudi dan China.