REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap Muslim diwajibkan mencari ilmu hingga akhir hayatnya. Dan ilmu yang manfaat itu adalah yang dapat mengantarkan diri semakin taat kepada Allah SWT.
Seorang mukmin pencari ilmu pasti mendapatkan penjagaan dan perlindungan dari Allah SWT. Terlebih ilmu yang dipelajarinya itu semakin mendekatkan dirinya pada Allah dan menambah kecintaan kepada Rasulullah. Allah SWT akan menjamin keamanan, keselamatan lahir batin bagi orang-orang yang mencari ilmu dengan mengirimkan malaikat-malaikat yang menjaganya setiap waktu.
Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : طَالِبُ الْعِلْمِ تَبْسُطُ لَهُ الْمَلَائِكَةُ أَجْنِحَتَهَارِضًابِمَايَطْلُبُ.
Nabi Muhammad SAW bersabda: Terhadap Orang yang menuntut ilmu malaikat membentangkan sayapnya (menaungi), karena malaikat rela dengan ilmu yang dicari orang tersebut. (Lihat kitab at Targib Wat Tarhib )
Hadits tersebut dapat menjadi penguat bagi para orang tua yang baru saja memulai menyekolahkan anaknya di lembaga-lembaga pendidikan Islam atau pun memondokannya di Pondok Pesantren. Orang tua tidak perlu terlalu khawatir akan segala sesuatunya sebab Allah menjamin akan menjaga orang yang menuntut ilmu.
Sementara bagi para penuntut ilmu maka perlu mengawali niatnya mencari ilmu adalah semata-mata karena Allah. Menjalankan perintah Allah SWT. Juga berniat untuk membuang kebodohan diri dan menggantinya dengan ilmu yang manfaat sehingga meraih keselamatan dunia dan akhirat.
Selain itu, berniat dalam menuntut ilmu adalah untuk menghidupkan agama yang dibawa Rasulullah. Dalam arti untuk menerangkan kepada orang-orang yang belum mengerti sehingga tercerahkan. Selain itu, berniat dengan ilmu yang telah diperoleh untuk bisa diamalkan utamanya oleh diri sendiri dan dapat diamalkan orang lainnya.