REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan mengungkapkan jumlah kasus bunuh diri yang terjadi di DIY selama 2023. Hal itu disampaikan Suwondo dalam Dialog Kebangsaan di Universitas Amikom Yogyakarta.
"Jumlah bunuh diri periode 2023 ada 36 kasus," kata Suwondo, di Universitas Amikom Yogyakarta.
Adapun rinciannya yakni yang berusia di bawah 20 tahun terdapat dua kasus, jumlah kasus bunuh diri pada orang yang berusia 20-40 tahun sebanyak 14 orang.
Kemudian orang-orang yang berusia 41-60 tahun sebanyak delapan kasus dan di atas 60 tahun sebanyak 12 kasus. Dikatakan motif bunuh diri beragam, mulai dari gangguan mental, sakit menahun, depresi, hingga asmara.
"Motifnya ya karena sakit 15 (kasus), sakit menahun dia malas akhirnya dia memutuskan bunuh diri, lalu asmara empat kasus, depresi lima kasus, tersangkut kasus hukum satu kasus dan gangguan mental satu kasus," ujarnya.
Ia pun berpesan agar para mahasiswa menghubungi orang tua mereka jika ada masalah. Menurut dia, orang tua adalah orang yang paling memahami anaknya.
"Saya pesankan satu, ketika ada masalah yang menurut saudara di luar kemmapuan segera hubungi orang tua saudara. Karena dua orang ini kalau masih hidup dua-duanya lah yang paling mencintai saudara, itu pesan yang saya sampaikan," kata dia.
Selain itu kapolda juga berpesan agar para mahasiswa tidak mengucilkan dirinya dari pergaulan. Mahasiswa diminta untuk mencari solusi lain selain bunuh diri jika mengalami kegagalan dalam akademik.
"Dunia nggak bakal runtuh, jadi kalau satu gagal, misalnya, mata kuliah ini gagal terus kayak mau runtuh, nggak, keluarlah dari masalah itu," ujar Suwondo.