Rabu 23 Aug 2023 13:22 WIB

Terus Mencair, Salju Abadi di Puncak Jaya Bisa Punah, Apa Dampaknya Bagi Kehidupan?

Luasan area salju abadi telah menyusut dalam beberapa dekade terakhir.

Red: Reiny Dwinanda
Warga beraktivitas di dekat rumah adat honai di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Salju abadi di Puncak Jaya terus mencair.
Foto:

Dwikorita menyerukan semua pihak agar meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga dan melindungi lingkungan. Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim harus dilakukan bersama baik oleh pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta dan pihak terkait lainnya.

Pengurangan emisi gas rumah kaca dan penerapan energi baru dan/atau terbarukan menjadi langkah penting yang harus segera dilakukan. Dwikorita menyebut Indonesia perlu terus menjaga dan mengendalikan laju kenaikan suhu udara dengan cara mentransformasikan energi fosil menjadi energi yang lebih ramah lingkungan.

"Dalam Dialog untuk Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional di Bappenas pada 21 Agustus yang lalu, BMKG merekomendasikan pula perlunya program yang lebih sistematis dan berkelanjutan untuk observasi (pemantauan) terhadap parameter lingkungan," paparnya.

Sementara itu, Donaldi Sukma Permana selaku pakar klimatologi BMKG yang memimpin studi "Dampak Perubahan Iklim pada Gletser di Puncak Jaya" menyebut bahwa dalam rentang waktu tahun 2016-2022, laju penipisan es terjadi sekitar 2,5 meter per tahun. Adapun luas tutupan es pada tahun 2022 sekitar 0,23 kilometer persegi dan terus mengalami pencairan.