REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) menginisiasi Penyusunan Strategi Pengembangan Pemasaran Kawasan Pariwisata Borobudur Tahun 2024-2029. Kegiatan yang dimulai pada bulan Mei 2023 ini akan memasuki tahap finalisasi dokumen.
Kegiatan ini merupakan rangkaian terakhir setelah melewati tahapan dalam kegiatan FGD bersama tiga wilayah DPN meliputi Borobudur-Yogyakarta dsk yang dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2023, FGD DPN Semarang- Karimunjawa dsk pada tanggal 6 Juli 2023, dan FGD Solo-Sangiran dsk pada tanggal 26 Juli 2023 lalu.
Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki peran signifikan terhadap perekonomian, baik terhadap nilai tambah, penghasil devisa, maupun sebagai pencipta lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat. BOB melaksanakan kegiatan Penyusunan Strategi Pengembangan Pemasaran Pariwisata DPSP Borobudur, sebagai ikhtiar untuk menyusun sebuah dokumen strategis terkait dengan pemasaran kawasan pariwisata Borobudur dengan segmentasi pada wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Kegiatan FGD Finalisasi Dokumen ini dihadiri oleh Dinas Pariwisata di Wilayah Koordinatif yang meliputi ketiga DPN serta instansi terkait pariwisata.
"Penyusunan Strategi Pengembangan Pemasaran Kawasan Pariwisata Borobudur Tahun 2024-2029 ini bertujuan untuk menyusun sebuah dokumen Strategi Pengembangan Pemasaran Kawasan Pariwisata Borobudur secara terintegrasi, terukur, dan terarah Tahun 2024-2029," kata Direktur BPOB, Agustin Peranginangin, di sela kegiatan finalisasi FGDdi Convention Hotel Grand Tjokro, Yogyakarta, Rabu (23/8/2023).
Hasil dari FGD ini diharapkan dokumen penyusunan strategi pengembangan pemasaran dapat diimplementasikan guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara ke setiap daerah, serta menambah length of stay wisatawan di ke tiga DPN. Selain itu, kegiatan ini sebagai implementasi fungsi BPOB dengan dinas terkait pada setiap DPN agar dapat bekerja sama dalam pengembangan Kawasan Pariwisata Borobudur.
Ketua tim penyusunan dokumen Yulia Arisnani Widyaningsih didampingi oleh koordinator kegiatan, Sotya Sasongko, menyampaikan dokumen ini merupakan hasil analisis data sekunder dan primer yang dikumpulkan dari Dinas Pariwisata di wilayah koordinatif, pelaksanaan FGD di tiga DPN, kemudian dirumuskan oleh tim Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM.
"Dokumen ini memuat daya tarik wisata unggulan, event unggulan, permasalahan yang dihadapi, strategi pemasaran dan hal-hal strategis yang dapat dikolaborasikan pemasarannya dalam jangka panjang. Strategi pemasaran kolaboratif, peningkatan pemahaman branding, optimalisasi teknologi informasi melalui berbagai media dan dukungan semua stakeholder diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan pemasaran pariwisata berkelanjutan di Kawasan Pariwisata Borobudur baik koordinatif maupun otoritatif," kata Yulia.