REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani (KW) mengatakan, ia ingin bermain lebih konsisten dan tanpa beban setelah perjuangannya berakhir di babak 32 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 di Denmark, Selasa (22/8/2023) waktu setempat. Putri melakoni rubber game melawan unggulan kelima asal Cina, He Bing Jiao, dengan skor 21-18, 19-21, 17-21.

“Kendati kalah, saya tidak kecewa. Saya tetap puas karena bisa bermain baik walau hasilnya belum menang. Saya hanya ingin tampil bagus saja, biar peringkatnya juga naik,” kata Putri dikutip dari keterangan tertulis PBSI, Rabu (23/8/2023). “Saat ketinggalan, saya hanya ingin bermain lebih konsisten. Saya tak boleh buru-buru. Harus bisa bermain reli. Malah saya bisa mendapatkan banyak poin dari bermain reli. Tetapi, saya kadang kurang sabar.”

Putri pun mengaku tidak menyangka bisa mengejar ketertinggalan 1-11 di gim kedua dan dapat memberikan perlawanan yang lebih ketat kepada He. “Semua nothing to lose saja. Meski sudah ketinggalan jauh, saya tetap bermain ngotot dan menikmati pertandingan. Bersyukur permainan saya bisa keluar semua,” ujar Putri.

Selain itu, Putri mengatakan, dukungan pelatih Indra Wijaya juga menjadi amunisi baginya untuk terus memberikan performa terbaik di Kejuaraan Dunia kali ini karena Coach Indra terus mengingatkan saat ia membuat kesalahan atau keliru menerapkan pola.

Meski telah memberikan perlawanan yang sengit, Putri mengakui bahwa He merupakan pemain tunggal putri yang hebat dan banyak hal baik darinya untuk dicontoh sebagai seorang atlet.

“Harus diakui, He Bing Jiao itu pemain yang luar biasa. Walaupun sempat tertekan karena saya bisa mengejar, dia tidak gampang panik. Dia juga tidak gampang menyerah. Terus berusaha untuk bisa mendapatkan poin. Ini yang harus saya contoh dari dia,” kata Putri.

Ikuti Whatsapp Channel Republika