REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi minta doa para ulama agar kota ini terhindar dari bencana saat menghadiri Haul Masyayikh K.H. Mas Muhibbin ke-67, K.H. Mas Muhammad Nur ke-19, dan Nyai Hj Maryam ke-13 di Ponpes Salaf Al Muhibbin, Surabaya, Selasa.
"Jadi, perjuangan beliau harus kita teruskan dan tidak boleh berhenti berjuang, terutama dalam melestarikan ahlussunnah wal jamaah di seluruh Kota Surabaya," kata Eri Cahyadi di hadapan sejumlah masyayikh, habaib dan para alim ulama.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri menjelaskan acara haul ini menjadi pembelajaran buat dirinya sendiri dan juga bagi seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Sebab, haul itu artinya memperingati dan juga mengenang perjuangan beliau semasa hidupnya.
Menurutnya, Kota Surabaya ini adalah kota santri, kotanya para habaib, masyayikh dan para alim ulama, sehingga ia juga memohon doa agar Surabaya dijauhkan dari bencana, dijauhkan dari balak dan malapetaka.
Apalagi, ia sadar bahwa Surabaya bisa tenang seperti sekarang ini karena berkat doa dari para habaib, masyayikh, kiai dan para alim ulama itu.
"Kalau saya dan seluruh jajaran Pemkot Surabaya sebagai umaro tidak tawaduk kepada habaib, masyayikh, kiai dan para alim ulama, insya Allah Surabaya ini akan hancur," kata Cak Eri panggilan akrabnya.
Selain itu, Cak Eri juga berharap doanya para habaib, masyayikh, kiai dan para alim ulama itu agar Surabaya selalu guyub dan rukun, sebab sebentar lagi akan menghadapi pemilu.
"Mohon didoakan Surabaya meskipun kita beda pendapat dan beda pilihan, tidak perlu saling menghujat dan menjatuhkan, serta tidak perlu saling fitnah, itulah yang saya harapkan di Kota Surabaya ini," ujarnya.
Cak Eri meyakini dengan doanya para habaib, masyayikh, kiai dan para alim ulama itu, Surabaya akan tetap guyub rukun dan gotong royong, sehingga Surabaya tetap tenang dan terus menjaga tali persaudaraan hingga hari akhir.
"Saya juga mohon doanya supaya saya bisa menghijaukan Surabaya dengan ahlussunnah wal jamaah. Tanpa restu dari habaib, masyayikh, kiai dan para alim ulama, tidak mungkin saya bisa menghijaukan Surabaya dengan ahlussunnah wal jamaah," ujarnya.