REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Asosiasi Pesepak Bola Putri Spanyol, Futpro, berharap, Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales, mendapatkan sanksi atas aksinya mencium bibir salah satu penggawa timnas putri Spanyol, Jennifer Hermoso. Futpro diketahui menjadi perwakilan sekaligus juru bicara Hermoso dalam kasus ini.
Dalam sebuah pernyataan, Hermoso mengungkapkan, Futpro telah ditunjuk sebagai perwakilan dan juru bicara dalam kasus ini. Futpro pun telah berkoordinasi dengan TMJ selaku agensi pemain yang menaungi mantan gelandang tim putri Barcelona tersebut.
''Asosiasi saya, Futpro, telah berkoordinasi dengan agensi saya, TMJ. Mereka akan mengurus dan mempertahankan kepentingan saya dan menjadi juru bicara saya dalam kasus ini,'' kata Hermoso seperti dikutip BBC, Kamis (24/8/2023).
Pernyataan Hermoso ini kemudian diikuti dengan pernyataan dari Futpro. Dalam pernyataan tersebut, Futpro mendesak adanya sanksi terhadap Rubiales dari otoritas terkait. Aksi Rubiales tersebut, ujar Futro, sudah tidak bisa diterima dan layak mendapatkan hukuman.
''Kami bekerja untuk memastikan aksi semacam itu tidak dibiarkan begitu saja dan tanpa hukuman. Aksi seperti itu layak mendapatkan sanksi. Hukuman itu dapat menjadi contoh perlindungan terhadap pesepak bola putri dari aksi-aksi yang tidak dapat diterima,'' tulis pernyataan resmi Futpro.
Rubiales melakukan aksi yang dinilai melecehkan tersebut saat seremoni pemberian medali buat timnas Spanyol pasca-gelaran partai final Piala Dunia Putri 2023, akhir pekan lalu. Saat itu, Rubiales kedapatan mencium Hermoso tepat di bagian bibir.
Hermoso merupakan salah satu penggawa timnas Putri Spanyol kala merengkuh titel Piala Dunia Wanit 2023. Di partai final turnamen, yang dihelat di Selandia Baru dan Australia tersebut, timnas putri Spanyol sukses menundukan timnas putri Inggris, 1-0, akhir pekan lalu.
Gol semata wayang Olga Carmona sudah cukup mengantarkan Spanyol mengungguli Inggris dalam laga di Stadion Australia, Sydney, tersebut. Kendati telah mengungkapkan permohonan maaf, Rubiales tetap menjadi bahan cibiran atas aksinya tersebut. Kritikan dan cibiran terhadap Rubiales pun terus bergulir.
Bahkan, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, ikut angkat bicara dan mengecam aksi orang nomor satu di RFEF tersebut. ''Aksi yang kami saksikan itu adalah gesture yang tidak bisa diterima. Permohonan maaf Rubiales tidak cukup, bahkan tidak setara. Dia harus terus melakukan klarifikasi dan penjelasan atas apa yang dia lakukan,'' kata Sanchez seperti dikutip BBC, Rabu (23/8/2023).
Tidak berhenti sampai di situ, otoritas penyelenggara Liga Putri Spanyol, Liga F, juga sudah mengirimkan surat keluhan ke Komite Olahraga Nasional (OCD) Spanyol. Liga F berharap, OCD Bisa memberikan sanksi terhadap Rubiales, termasuk kemungkinan memecat mantan pemain bertahan Atletico Madrid itu sebagai Presiden RFEF.
''Salah satu prestasi terbesar timnas putri Spanyol telah dinodai oleh tindangan memalukan, yang justru dilakukan oleh pemilik jabatan tertinggi di federasi. Insiden itu telah masuk dalam catatan sejarah olahraga dunia dan akan terus dihubungkan dengan timnas putri Spanyol,'' tulis pernyataan resmi Liga F.
Merespons berbagai desakan tersebut, RFEF kabarnya akan melakukan sidang luar biasa dalam menanggapi aksi Rubiales. Bukan tidak mungkin, salah satu sidang luar biasa tersebut adalah pengunduran diri ataupun pemecatan Rubiales. Kiprah Rubiales sebagai Presiden RFEF pun terancam berakhir lantaran sebuah ciuman.