Kamis 24 Aug 2023 09:18 WIB

Cegah Sampah Masuk ke Laut, Banyuwangi Pasang 100 Jaring Penghalang di Sungai

Setiap harinya sampah yang dikumpulkan mencapai satu ton.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Nelayan melintasi muara sungai yang tercemar sampah plastik di Pantai Satelit, Desa Tembokrejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur (ilustrasi)
Foto: Antara/Seno
Nelayan melintasi muara sungai yang tercemar sampah plastik di Pantai Satelit, Desa Tembokrejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bersama Sungai Watch tengah berupaya menangani persampahan di sungai. Salah satunya dengan melakukan pemasangan 100 jaring penghalang sampah selama 2023 di sungai-sungai wilayah Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan saat ini telah dilakukan pemasangan 23 jaring penghalang di sejumlah sungai di Banyuwangi untuk mencegah masuknya sampah ke laut.

Menurut dia, Sungai Watch telah melakukan pembersihan sampah di sejumlah aliran sungai di Banyuwangi. "Antara lain sungai di Kecamatan Banyuwangi, sungai di Kecamatan Srono, Kecamatan Genteng, dan Kecamatan Pesangaran," katanya menjelaskan.

Selain melakukan pembersihan di sungai, mereka juga melakukan pemasangan jaring di sungai untuk menghalau masuknya sampah ke laut. Ipuk menilai, langkah yang dilakukan Sungai Watch menjadi hal penting bagi masyarakat.

Menurut dia, perkara sampah tidak hanya bicara mendirikan tempat pengolahan sampah. Namun yang paling utama adalah bagaimana setiap masyarakat bijak memproduksi sampah. Apalagi ketika sampah dibuang ke kali atau selokan yang larinya ke sungai sehingga ini patut dicegah mulai sekarang.

Sebelumnya, Ipuk telah bertemu dengan Gary Bencheghib selaku pendiri Sungai Watch. Keduanya menandatangani perjanjian kerja sama penanganan sampah di Banyuwangi.

Gary menjelaskan, saat ini telah dilakukan pemasangan 23 jaring penghalang di sejumlah sungai di Banyuwangi. Kemudian pada Agustus ini akan dipasang 30 jaring penghalang lagi di sejumlah titik sungai.

Menurut dia, akan ada total 53 jaring penghalang yang terpasang hingga akhir Agustus. "Untuk Banyuwangi sendiri, di 2023 ini kami targetkan ada 100 jaring yang bisa dipasang,” ungkap Gary.

Sementara itu, Manajer Sungai Watch Banyuwangi, Suhardiyanto menyatakan, dari 23 titik sungai yang telah dipasang jaring, setiap harinya sampah yang dikumpulkan mencapai satu ton. Kemudian dengan rata-rata sampah di setiap titik sebanyak 600 kg.

Di satu titik saja, kata dia, ratusan kilogram sampah ditemukan. Bahkan untuk di titik yang dekat area padat penduduk seperti di area Pantai Boom sehari bisa mencapai dua kuintal sampah.

Selanjutnya ,sampah-sampah tersebut diangkut oleh tim Sungai Watch setiap hari ke gudang pengolahan di Bangorejo. Di gudang itu, sampah akan dipilah dan dicuci agar bisa diolah lebih lanjut.

Ia tidak menampik saat ini untuk pengolahan di Banyuwangi masih terbatas karena faktor peralatan. Sebagian sampah ada yang dikirim ke Bali untuk diproses dengan peralatan di sana.

    

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement