Kamis 24 Aug 2023 10:11 WIB

Konsolidasi Maskapai BUMN, Stafsus Erick Thohir: Masih Dikaji

Rencana merger sesuai dengan tujuan Kementerian BUMN mengoptimalkan potensi maskapai.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pesawat Pelita Air kini terbang ke Bandara Supadio, Pontianak. Kementerian BUMN akan melakukan konsolidasi terhadap perusahaan penerbangan milik negara.
Foto: Dok Republika.co.id
Pesawat Pelita Air kini terbang ke Bandara Supadio, Pontianak. Kementerian BUMN akan melakukan konsolidasi terhadap perusahaan penerbangan milik negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, mengatakan rencana penggabungan tiga maskapai negara masih dalam proses kajian. Arya menyebut rencana ini sesuai dengan tujuan utama Kementerian BUMN dalam mengoptimalkan potensi maskapai Milik BUMN. 

"Kan Pak Menteri (BUMN) sudah bilang begitu, ini kan bagus ya karena Pak Erick ingin satu pengelolaan untuk satu industri," ujar Arya di ruang media kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Baca Juga

Arya menyampaikan penyatuan pengelolaan akan memiliki dampak yang lebih baik bagi tata kelola perusahaan, dari sisi manajemen hingga layanan. Arya mengatakan diskusi pun telah dilakukan dengan manajemen PT Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, dan Pertamina selaku induk dari Pelita Air. 

"Kita kan punya tiga, ada Garuda, Citilink, Pelita. Jadi cukup satu manajemen mengelola semua," ucap Arya.