Jumat 25 Aug 2023 10:06 WIB

Pantas Saja Gaji Cepat Habis, Ternyata Ini Pemicunya

Skor kesehatan finansial generasi muda Indonesia terus meningkat.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Sebanyak 35 persen anak muda mengaku bahwa mereka pernah melakukan pengeluaran gaya hidup secara impulsif selama enam bulan terakhir, termasuk konser, travelling atau belanja berlebihan.
Foto: Dok Republika
Sebanyak 35 persen anak muda mengaku bahwa mereka pernah melakukan pengeluaran gaya hidup secara impulsif selama enam bulan terakhir, termasuk konser, travelling atau belanja berlebihan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Anak muda saat ini boleh dibilang melek finansial. Bahkan, hasil riset menunjukkan bahwa skor kesehatan finansial generasi muda Indonesia terus meningkat. Namun, masih banyak pula yang membuat keputusan keliru dalam hal pengeluaran,sehingga berpengaruh pada skor kesehatan finansial mereka.

Hasil riset tahunan OCBC NISP Financial Fitness Index (FFI) 2023 ini menunjukkan bahwa skor Kesehatan finansial generasi muda di Indonesia terus meningkat selama tiga tahun terakhir, meskipun kita baru keluar dari situasi pandemi.

Baca Juga

Skor tahun ini menunjukkan angka 41,16, mengalami kenaikan sebesar 1,10 poin dibandingkan tahun lalu. Namun, meskipun secara umum generasi muda Indonesia terus berusaha memperbaiki kebiasaan finansialnya, masih banyak yang membuat keputusan keliru dalam hal mengatur pengeluaran.

Faktanya, sebanyak 35 persen mengaku bahwa mereka pernah melakukan pengeluaran gaya hidup secara impulsif selama enam bulan terakhir, termasuk konser, travelling atau belanja berlebihan.

Uniknya lagi, ternyata 60 persen dari mereka yang impulsif datang dari demografi dengan penghasilan Rp 5-8 juta per bulan. Hal ini juga yang mengakibatkan skor finansial mereka yang memiliki pendapatan Rp 5-8 juta mengalami penurunan. Meskipun begitu, persentase generasi muda yang menghabiskan uang demi gaya hidup sudah menurun sebesar 3 persen menjadi 73 persen, dari angka tahun lalu yang menunjukkan angka 76 persen.

''Melalui riset ini, kami ingin menyampaikan bahwa sehat finansial itu bisa dicapai oleh semua kalangan, terlepas dari latar belakang dan status subekonomi mereka. Semua orang tentu memiliki kebutuhan hiburan atau lifestyle, dan memenuhi kebutuhan tersebut bukanlah hal yang negatif. Namun, generasi muda harus pintar menyiasati agar keinginan tidak mengorbankan kebutuhan dasar lainnya. Dengan begitu, kami menyerukan bahwa lifestyle terus jalan, investasi tetap aman, dan jadi #FinanciallyFit bisa dilakukan bersamaan, selama pembagian dananya sudah benar dengan tidak mengorbankan dana darurat atau investasi," ujar EVP Marketing and Lifestyle Business Division Head Bank OCBC NISP, Amir Widjaya dalam siaran pers. 

Fakta unik lain yang diungkap riset ini adalah, ternyata jumlah generasi muda yang menganggap definisi “kaya” adalah mereka yang sering liburan, naik sebesar 350 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, mereka yang yang percaya bahwa definisi “kaya” berkaitan dengan hal-hal yang bersifatnon-investasi, seperti rumah mewah atau fashion bermerekataupun sering travelling atau konser, memiliki skor kesehatan finansialyang rendah. Di sisi lain, mereka yang mengaitkan “kaya” dengan memiliki produk investasi seperti emas, properti yang disewakan, produkbank lainnya, memiliki skor finansial yang lebih sehat.

Menambahkan tentang tren di kalangan anak muda, Inggit Primadevi, Director Consumer Insights di NIQ Indonesia mengungkapkan bahwa ada 54 persen generasi muda yang saat ini merupakan bagian dari sandwich generation. “Jumlah sandwich generation meningkat sebanyak 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Uniknya, skor kesehatan finansial mereka cenderung lebih sehat, yaitu 41,80, lebih tinggi dibandingkan skor Indonesia secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan untuk sehat secara finansial bisa diraih oleh semua kalangan, tidak terkecuali bagi mereka yang memiliki lebihbanyak tantangan finansial. Artinya, dengan lebih fokus ke goals tertentu, seseorang bisa menjadi lebih sehat finansialnya,” kata Inggit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement