Kamis 24 Aug 2023 11:45 WIB

Pencernaan Jadi Bermasalah, Ini Asupan Makanan Terbaik untuk Atasi Efek Samping Antibiotik

Konsumsi antibiotik bisa pengaruhi sistem pencernaan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Obat-obatan (ilustrasi). Antibiotik dapat memengaruhi keberadaan mikroba baik di sistem pencernaan.
Foto: www.freepik.com.
Obat-obatan (ilustrasi). Antibiotik dapat memengaruhi keberadaan mikroba baik di sistem pencernaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi antibiotik kerap ditujukan untuk menghilangkan atau mencegah infeksi. Akan tetapi, ada antibiotik tertentu, misalnya Clindamycin yang diminum setelah operasi, bisa memiliki pengaruh tambahan terhadap tubuh, utamanya pada usus dan pencernaan.

Dokter sekaligus pakar gastroentologi, Will Bulsiewicz, membahas masalah di balik penggunaan antibiotik tersebut dan dampaknya. Gastroenterologi merupakan spesialisasi ilmu kedokteran yang berkonsentrasi pada penyakit sistem pencernaan.

Baca Juga

"Antibiotik itu biasa digunakan untuk membasmi bakteri anaerob. Masalahnya, sebagian besar mikroba di usus kita adalah bakteri anaerob," ujar Bulsiewicz, dikutip dari laman Daily Record, Kamis (24/8/2023).

Bakteri anaerob merupakan bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk tumbuh dan berkembang biak. Sebenarnya, bakteri ini ada di tubuh manusia sebagai flora normal, namun dapat menimbulkan penyakit atau menurunkan daya tahan tubuh dalam keadaan tertentu seperti operasi.

Akibatnya, ketika antibiotik mencoba melindungi tubuh dari bakteri itu, secara bersamaan akan ada kerusakan tambahan. Untuk memulihkan lagi sistem pencernaan setelah mengonsumsi antibiotik, ada beberapa makanan yang direkomendasikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement