REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Suasana dan kondisi ruang ganti pemain Al Ittihad dilaporkan terus memburuk. Sempat diterpa kabar miring soal perekrutan Jota dari Glasgow Celtic, juara Liga Super Arab Saudi musim lalu itu kini dihadapkan dengan perseteruan antara pelatih Nuno Espirito Santo dengan Karim Benzema.
Salah satu media asal Arab Saudi, Al-Sharq Al-Awsat, menyebut, meski mengawali Liga Arab Saudi dengan torehan kemenangan di dua laga, Al Ittihad tengah menghadapi krisis di ruang ganti pemain. Krisis itu berpangkal pada memburuknya hubungan antara Espirito Santo dengan Benzema.
''Hubungan antara Espirito Santo dengan Benzema sangat tegang. Kondisi ini tidak terlepas dari perlakuan yang diterima Benzema dari Espirito Santo,'' tulis laporan Al-Sharq Al-Awsat seperti dikutip Marca, Kamis (24/8/2023).
Espirito Santo dilaporkan telah mengungkapkan secara terbuka, Benzema sebenarnya bukanlah pemain yang dibutuhkannya. Pelatih yang merengkuh titel Liga Arab Saudi musim lalu setelah dipercaya menukangi tim utama Al Ittihad pada 2022 silam itu tidak meminta manajemen klub untuk merekrut Benzema pada awal musim ini.
Benzema memang menjadi salah satu pemain bintang yang direkrut Al Ittihad pada bursa transfer musim panas tahun ini. Memilih tidak memperpanjang kontrak bersama Real Madrid, peraih gelar Ballon d'Or pada 2022 itu menerima pinangan Al Ittihad.
Datang dengan status free transfer, Benzema diikat dengan durasi kontrak selama tiga tahun. Benzema, yang mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari Espirito Santo, pun merespons. Bahkan, penyerang asal Prancis itu dikabarkan mulai membuka kemungkinan untuk meninggalkan Al Ittihad. Benzema telah meminta pertanggungjawaban terhadap pihak-pihak yang memediasi kepindahannya ke Al Ittihad.
''Penyerang asal Prancis itu tidak puas dengan situasi yang berkembang di Al Ittihad. Benzema meminta pihak yang memediasi kepindahannya ke Al Ittihad untuk bertanggung jawab dan mencari solusi atas situasi ini,'' lanjut laporan Marca tersebut.
Tidak hanya itu, memburuknya hubungan antara Espirito Santo dengan Benzema juga dipicu oleh keputusan Espirito Santo soal pemilihan kapten tim utama Al Ettihad. Eks pelatih Tottenham Hotspur itu menolak permintaan Benzema, yang ingin menjadi kapten tim utama Al Ittihad. Esprito Santo tetap memilih Romarinho sebagai kapten dan Ahmed Sharahili sebagai wakil kapten tim utama Al Ittihad.