REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat, tiga desa terkena dampak asap dari kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang sudah berlangsung sejak Sabtu (19/8/2023) hingga saat ini. Dampaknya, kesehatan 3.000 kepala keluarga dengan 12 ribu jiwa di ketiga desa itu menjadi terganggu.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Bambang Imanudin mengatakan, awal mula kebakaran di TPA Sarimukti terjadi di zona empat. Selanjutnya kebakaran terus meluas ke zona dua dan tiga.
"Luas yang terbakar untuk zona empat luas 5 hektare, zona tiga luas 4 hektare, dan zona dua luas 2,7 hektare," ujar dia saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2023).
Akibat kebakaran di TPA Sarimukti, dia mengatakan, asap kebakaran yang ditimbulkan menyebar ke tiga desa. Ketiga desa itu, yaitu Desa Sarimukti, Desa Mandalasari, Desa Rajamandala.
"Yang sangat terkena dampak asap dari kebakaran adalah Desa Sarimukti dengan total kepala keluarga kurang lebih 3.000 kepala keluarga dengan 12 ribu jiwa," kata dia.
Dengan asap yang timbul, ia mengatakan, berakibat kepada kondisi kesehatan warga yang terganggu. Mereka banyak yang mengalami gangguan pernapasan atau ISPA.
Tidak hanya itu, Bambang mengatakan akses kendaraan truk yang hendak membuang sampah ke TPA Sarimukti menjadi terhambat. Bahkan sudah dihentikan sementara kegiatan pembuangan sampah.
Bambang menambahkan upaya pemadaman terus dilakukan dengan menggunakan alat berat. Selain itu mobil pemadam kebakaran dikerahkan memadamkan api dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi serta dari Cianjur.
Personel yang diterjunkan mencapai puluhan orang. Ia mengatakan, saat ini tengah dilakukan rapat kembali di Polres Cimahi untuk merencanakan strategi pemadaman api.