REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Pemerintah Israel akan meningkatkan ekspor gas alamnya ke Mesir. Pasokan bakal diambil dari ladang gas Tamar yang berada zona ekonomi eksklusif Israel di Laut Mediterania.
Menteri Energi Israel Katz mengatakan, setelah mengamankan pasokan gas di pasar domestik, persetujuan diberikan untuk meningkatkan ekspor ke Mesir. “Langkah ini akan meningkatkan pendapatan negara dan memperkuat hubungan diplomatik antara Israel dan Mesir,” kata Katz dalam postingan di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Rabu (23/8/2023), dikutip Anadolu Agency.
Menurut laporan di situs berita bisnis Israel, Globes, Katz telah memutuskan untuk meningkatkan produksi di Tamar menjadi 6 miliar meter kubik per tahun mulai 2026. Laporan tersebut menekankan bahwa hal ini akan menyebabkan peningkatan produksi gas dari ladang sebesar 60 persen. Sebanyak 3,5 miliar meter kubik dari 6 miliar yang produksi akan diekspor ke Mesir.
Saat ini produksi tahunan gas alam Israel menjadi 28 miliar meter kubik. Sekitar sepertiga dari total produksi, diekspor Israel ke Mesir dan Yordania. Israel mulai menjalin relasi diplomatik dengan Kairo pada Januari 1980. Sementara perjanjian perdamaian dengan Amman diteken Israel pada Oktober 1994.
Gas alam yang diimpor Yordania dari Israel digunakan untuk kebutuhan pasar domestiknya. Sementara Mesir mencairkan gas alam yang dibelinya dari Israel untuk kemudian diekspor kembali.