REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Ketersediaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Bantul dipastikan masih aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Harga gas melon juga terpantau stabil.
"Dari hasil pemantauan tidak ditemukan adanya indikasi kelangkaan, untuk stok mencukupi dan distribusi lancar. Harganya pun relatif stabil," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana kepada Republika.co.id, Kamis (24/8/2023).
Adapun rata-rata realisasi penyaluran LPG 3 kilogram di Kabupaten Bantul saat ini antara 900 ribu sampai 1 juta tabung per bulan. Saat ini, Pemerintah melalui Pertamina berupaya menyalurkan gas bersubsidi ini tepat sasaran ke kalangan kurang mampu melalui penggunaan nomor induk kependudukan (NIK).
Menurut Agus, pembelian menggunakan NIK tersebut masih berupa sosialisasi ke masyarakat yang telah dilakukan di pangkalan-pangkalan resmi gas elpiji.
"Sosialisasi baru dimulai, dan di pangkalan baru dientri NIK-nya dimasukkan, memakan waktu dan tidak serta-merta langsung dilaksanakan sekaligus," ujar Agus.
Ia memaparkan, masyarakat masih butuh penyesuaian untuk pembelian gas melon menggunakan KTP atau entri NIK. Beberapa kali di pangkalan ditemui pembeli yang diingatkan untuk membawa fotokopi KTP ketika membeli di lain waktu, tetapi ketika membeli lagi tidak juga membawa KTP.
"Ketika kami pemantauan memang di pangkalan sudah disosialisasikan tentang itu, tapi masih banyak juga pembeli yang lupa disuruh bawa KTP. Sama seperti penggunaan MyPertamina pasti butuh waktu untuk terbiasa," katanya.
Menurut Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), pencocokan data konsumen LPG 3 kg di DIY telah dimulai sejak Mei 2023 untuk Gunung Kidul, Juni 2023 untuk Kota Yogyakarta dan Kulonprogo, dan Juli 2023 untuk Sleman dan Bantul.
"Jumlah pangkalan LPG 3 kg di DIY adalah 7.634 pangkalan. Hingga saat ini, pangkalan yang sudah bertransaksi dengan menggunakan microsite di mana konsumen harus menunjukkan NIK di DIY adalah 6.130 pangkalan," ujar Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga JBT Brasto Galih Nugroho.
Menurut Brasto, pihaknya saat ini fokus dalam menambah jumlah pangkalan LPG 3 kg yang menggunakan microsite subsidi tepat LPG agar pangkalan menginput NIK saat bertransaksi.
"On progress dijalankan secara bertahap oleh agen LPG 3 kg yang menyosialisasikan dan mengomunikasikan ke pangkalan," kata Brasto.
Kebijakan ini dilakukan mendukung dan menindaklanjuti Keputusan Menteri ESDM Nomor 37. 37.K/MG.05/MEM.M/2023 tanggal 27 Februari 2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang LPG Tertentu Tepat Sasaran dan Keputusan Dirjen Migas Nomor 99.K/MG.05/DJM/2023 tanggal 28 Februari 2023 tentang Penahapan Wilayah dan Waktu Pelaksanaan Pendistribusian Isi Ulang LPG Tertentu Tepat Sasaran, Pertamina Patra Niaga melanjutkan program pendataaan pengguna elpiji tiga kilogram.
Tujuan dilaksanakannya program ini adalah untuk penyaluran elpiji tiga kg bersubsidi yang lebih transparan dan tepat sasaran. Pertamina juga melakukan skema transaksi pencocokan data di pangkalan resmi.