Kamis 24 Aug 2023 13:36 WIB

ASEAN Dorong Interkoneksi Listrik dan Gas Antarnegara  

Menteri energi se-ASEAN membahas peluang interkoneksi energi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri ESDM Arifin Tasrif membuka ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) ke-41 di Bali, Kamis (24/8/2023).
Foto: Dok ESDM
Menteri ESDM Arifin Tasrif membuka ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) ke-41 di Bali, Kamis (24/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Negara-negara ASEAN mendorong adanya sistem interkoneksi dalam kelistrikan maupun gas di kawasan. Dalam forum ASEAN Ministers on Energy Meetiing (AMEM), negara mendorong interkoneksi energi ini demi ketahanan energi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan, di tengah pencapaian target transisi energi dan pengurangan emisi global. Negara ASEAN sepakat bahwa ketahanan energi di atas segalanya. Adanya energi yang berkelanjutan dan mencukupi untuk keseluruhan lebih utama untuk diusung di kawasan.

Baca Juga

"Tagline energi ASEAN memuat tiga pilar energi, yakni keberlanjutan, keamanan, dan interkonektivitas. Pilar-pilar ini mewakili tantangan utama kami dalam mempercepat konektivitas energi untuk mencapai pertumbuhan ASEAN yang berkelanjutan," ujar Arifin di Bali, Kamis (24/8/2023).

Arifin juga menjelaskan fokus pembahasan dalam pertemuan menteri energi se-ASEAN kali ini adalah membuat sistem interkoneksi kelistrikan dan gas di kawasan. Sebab, sistem interkoneksi ini bisa menjadi backbone jika pasokan listrik maupun gas di sebuah wilayah berlebih, bisa dialirkan sesuai dengan kebutuhan kawasan.

"Untuk mewujudkan hal ini, kami akan meningkatkan interkonektivitas melalui Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP) dan ASEAN Power Grid (APG) untuk energi ASEAN yang berkelanjutan," kata Arifin.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri dalam membangun sistem jaringan interkoneksi. Namun, hal tersebut juga dibutuhkan oleh negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei, serta Filipina.

"Ini juga untuk menyeimbangkan antara supply and demand baik listrik maupun gas. Ini inisiatif yang akan dibahas di AMEM kali ini. Apalagi ke depan kita banyak mengembangkan pembangkit energi bersih. Bagaimana membangun interkoneksi itu untuk mendorong pemanfaatan energi yang makin bersih," ujar Dadan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement