REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski pandemi telah berlalu, dalam beberapa bulan terakhir terpantau ada sejumlah varian baru Covid-19 yang kasusnya melonjak cukup tinggi di sejumlah negara. Hal itu membuat sebagian pakar kesehatan menyuarakan kekhawatirannya.
Salah satu strain dari varian Covid-19 terbaru itu adalah FL.1.5.1, yang dijuluki Fornax. Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), Covid-19 varian Fornax menyumbang 13,3 persen dari seluruh kasus Covid-19 di AS.
Pertengahan Agustus 2023 silam, kasusnya terdata meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan sepekan sebelumnya. Lonjakan kasus itu menjadikannya varian Covid-19 kedua yang paling banyak ditemukan di AS setelah strain EG.5, yang juga dikenal dengan nama Eris. Baik varian Eris maupun Fornax adalah turunan dari strain Omicron, berbagi mutasi yang dikenal sebagai F456L.