REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tanah air terbilang pesat. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah penjual di lokapasar (e-commerce). Berdasarkan data dari Bank Indonesia pada semester 1 tahun 2022, nilai transaksi lokapasar mencapai Rp227,8 triliun, meningkat 22,1% dibanding tahun sebelumnya.
Untuk mendukung pertumbuhan UMKM itulah, perusahaan logistik pun turut tumbuh. “Kami awalnya mengkaji kondisi logistik di Indonesia bersama dengan beberapa klien kami, dan kami memutuskan untuk mengambil tindakan cepat dan tepat guna dalam membangun sistem logistik yang lebih efisien, efektif, dan sesuai dengan kondisi geografis Indonesia,” ujar CEO J&T Cargo Jonathan Zhong dalam siaran pers, Kamis (24/8/2023)
Peluang yang ditangkap itulah yang membuat pertumbuhan volume J&T Cargo pun terus meningkat secara drastis dari tahun ke tahun. J&T Cargo menggunakan konsep kemitraan kepada gerai-gerai J&T Cargo yang tersebar di 98% wilayah di Indonesia dan terbukti mampu menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan kepercayaan publik karena keseluruhan sistem yang dimiliki oleh J&T Cargo pun mudah dilacak.
Sejak didirikan, J&T Cargo selalu berkomitmen pada SLA (Service Level Agreement) dan cakupan pengiriman yang luas. Ini memberikan klien fleksibilitas dalam mengirim paket besar ke berbagai wilayah.
Melalui fitur integrasi data bernama EZTrack, J&T Cargo terhubung dengan platform partner bisnis sehingga para pelanggan dari partner bisnis tidak perlu mengakses situs J&T Cargo hanya untuk mengetahui informasi pelacakan paket. Dengan fitur ini, pelaku bisnis dapat memesan layanan dari J&T Cargo dan mengatur pickup langsung dari sistem mereka.
“Melalui pengembangan sistem logistik yang berkelanjutan, layanan yang dimiliki oleh J&T Cargo terbukti dapat melayani berbagai segmen bisnis, mulai dari skala pabrik dan korporat hingga UMKM,'' ujar Jonathan.
Pihak J&T Cargo pun berusaha meningkatkan sistem logistik, terutama untuk memfasilitasi para pelaku UMKM agar bisa mewujudkan transaksi penjualan dan pembelian barang. ''Hal ini kami lakukan mengingat pertumbuhan ekonomi digital dan pertumbuhan UMKM di Indonesia pun semakin meningkat,” tambah Jonathan.