REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kalimantan Barat (Kalbar) Daniel mengatakan sebaran titik panas di Kalbar turun drastis. Hal itu terjadi berkat intensitas hujan tinggi.
"Sebaran titik panas pada hari ini menurun dengan adanya hujan yang turun dengan intensitas tinggi yang terjadi di semua kabupaten/kota di Kalbar," kata Daniel di Pontianak, Kamis (24/8/2023).
Per 23 Agustus 2023, menurut Daniel, ada 124 titik panas. Sedangkan, per 22 Agustus 2023 ada 180 titik.
"Sebelumnya 15 Agustus ada 1.618 titik panas di Kalbar," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan menabur garam pada awan di wilayah Kalbar siang ini pukul 12.00 WIB. Hal tersebut dianggap mampu mempercepat terjadinya hujan di wilayah Kalbar.
"Wilayah yang akan dilakukan TMC tidak dapat kita tentukan karena tergantung pergerakan awan yang ada," ujarnya.
Berdasarkan data dari alat Air Quality Monitoring System (AQMS), kualitas udara Kota Pontianak mencapai tingkat "Baik" pada pukul 16.00 WIB pada 23 Agustus 2023. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak Syarif Usmulyono mengatakan perubahan kualitas udara ini merupakan pencapaian yang baik.
"Alhamdulillah, kondisi kualitas level 'Baik', ini belum pernah tercapai sejak dua hingga tiga pekan terakhir," katanya.