REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG - Presiden Cina Xi Jinping menyerukan persatuan di antara rekan-rekan BRICS pada pertemuan puncak di Afrika Selatan pada Rabu (23/8/2023). Dia menilai dunia saat ini menghadapi masa turbulensi dan transformasi global.
“Dunia sedang mengalami perubahan besar, perpecahan dan pengelompokan kembali... dunia telah memasuki periode turbulensi dan transformasi baru,” kata Xi.
“Kami, negara-negara BRICS, harus selalu mengingat tujuan pendirian kami untuk memperkuat diri melalui persatuan," ujarnya.
Para perwakilan Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan bertemu di ibu kota komersial Afrika Selatan, Johannesburg. Xi mengatakan dalam pertemuan itu, senang melihat negara-negara berkembang menunjukkan antusiasme yang besar dalam berpartisipasi dalam BRICS. Banyak dari negara-negara itu telah mengajukan permohonan untuk bergabung.
“Kita harus membiarkan lebih banyak negara bergabung dalam keluarga BRICS untuk menyatukan kebijaksanaan dan upaya menjadikan tata kelola global lebih adil dan merata,” kata Xi.
Afrika Selatan mengatakan pada Juli, bahwa lebih dari 40 negara lain telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan organisasi tersebut. Namun baru 22 negara telah secara resmi meminta untuk bergabung.
Kelompok tersebut telah mengadopsi dokumen yang menetapkan pedoman dan prinsip-prinsip perluasan BRICS. Pengumuman yang lebih rinci akan dilakukan oleh para pemimpin Brics sebelum berakhirnya pertemuan puncak pada Kamis (24/8/2023).
“Kami sudah menyepakati soal perluasan. Kami memiliki dokumen yang telah kami adopsi yang menetapkan pedoman dan prinsip, proses untuk mempertimbangkan negara-negara yang ingin menjadi anggota Brics,” kata Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor kepada stasiun yang dikelola oleh Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan.