REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona negatif pada perdagangan Kamis (24/8/2023). IHSG melemah 0,32 persen ke level 6.899,39 setelah menguat tiga hari beruntun.
Penurunan IHSG terjadi setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Agustus 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen.
Saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga pun berguguran. Dari sektor properti, BSDE dan CTRA kompak melemah hampir setengah persen. Dari sektor teknologi, BUKA terpangkas lebih dari 3 persen dan GOTO jatuh lebih dari 1 persen.
Pelemahan IHSG terjadi di tengah menguatnya mayoritas indeks Asia. Hang Seng mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 2,05 persen. Kemudian, Nikkei menyusul dengan menguat sebesar 0,87 persen.
Adapun kenaikan indeks Asia sejalan dengan penguatan bursa AS. "Pelaku pasar berspekulasi The Fed akan menghentikan laju kenaikan suku bunga acuannya," kata Pilarmas Investindo Sekuritas.
Sikap ini dilatarbelakangi penurunan sejumlah data ekonomi AS. US PMI Manufacturing turun dari sebelumnya 49 menjadi 47 dan US PMI Services turun dari sebelumnya 52,3 menjadi 51 yang semuanya menunjukan hasil di bawah ekspektasi pasar.
"Data ekonomi AS tersebut meningkatkan harapan The Fed akan mengakhiri kampanye pengetatan untuk mencegah resesi," kata Pilarmas Investindo Sekuritas.