ruzka.republika.co.id--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengimbau para orang tua agar terlibat untuk memberikan pembatasan penggunaan gawai bagi siswa di sekolah. Khususnya bagi siswa SD maupun SMP. Pembatasan penggunaan gadget pada siswa, bisa dilakukan khususnya selama jam pelajaran.
"Untuk mencegah perundungan pada siswa, kurangi kebiasaan anak gunakan gadget. Saya menyarankan agar saat jam pelajaran siswa tidak menggunakan gadget, bisa disimpan dulu, nanti begitu jam istirahat atau jam pulang sekolah bisa diberikan kembali," ujar Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, Kamis (24/08/2023).
Menurut Imam, pembatasan ini, dapat menjadi upaya untuk meminimalisir adanya informasi dan konten negatif pada anak, sehingga jaminan keamanan dan keterlindungan anak dari risiko terjadinya kekerasan atau tindak sejenis dapat lebih tinggi. Selain itu, upaya ini juga dapat menjadi pembiasaan bagi anak agar lebih bijak dalam menggunakan perangkat gawai.
"Tujuannya, menurut saya itu bisa menjadi bagian untuk kebaikan anak, baik saat ini maupun di masa depan, jadi mereka bisa lebih bijak dalam memanfaatkan gadget," jelasnya.
Lanjut Imam, pengoptimalan pencegahan tindak kekerasan pada anak usia SD dan SMP, sangat penting dalam menentukan kualitas kehidupan dan karakter anak di masa depan.Pemkot Depok mengimbau juga untuk seluruh tenaga pengajar khususnya guru Bimbingan Konseling (BK) agar lebih intens mengawasi dan mendampingi keseharian siswa.
"SD-SMP kan usia yang sangat penting dalam penentuan karakter dan kualitas anak di masa depan. Maka saya mengingatkan peran guru BK itu sangat penting, dan sebaiknya tidak hanya bertindak saat terjadi masalah saja, tetapi menjadi bagian yang setiap hari bisa melihat bagaimana psikologis anak," ungkapnya. (Rusdy Nurdiansyah)