REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas bola basket Spanyol, Sergio Scariolo, menyatakan, timnya saat ini melupakan gelar juara dunia tahun 2019 dan memulai kompetisi Piala Dunia FIBA 2023 kembali dari nol. Pasalnya, kini seluruh tim peserta memiliki kesempatan yang sama.
"Sejujurnya saya tidak suka menyebut mempertahankan gelar, kami tidak mempertahankan apapun. Dengan kompetisi yang baru, semua memulai dari nol," kata Scariolo pada konferensi pers jelang kompetisi di Indonesia Arena GBK Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Pada Piala Dunia FIBA 2019 di Cina, Spanyol memang mengawali kompetisi sebagai tim kuda hitam namun berhasil memenangkan kejuaraan. Pada Piala Dunia kali ini, Spanyol juga masih berada di tim yang dijagokan menjadi juara.
Berdasarkan peringkat basket dunia yang dirilis oleh FIBA, Spanyol hanya berada di peringkat empat dunia. Amerika Serikat (AS) masih menjadi tim yang paling diunggulkan dalam memenangkan kompetisi ini. Di bawahnya ada Jerman di peringkat dua dan Prancis di posisi tiga.
Kendati demikian, Scariolo menyebut timnas Spanyol menargetkan untuk bisa menembus perempat final pada Piala Dunia FIBA 2023.
"Pertama kami harus melewati fase grup pertama dan kedua, selanjutnya mencapai perempat final merupakan pencapaian besar bagi kami. Itu target yang kami terapkan," kata Scariolo.
Kapten timnas Spanyol, Rudy Fernandez, sepakat dengan pelatihnya bahwa Piala Dunia kali ini berbeda dengan yang dilaluinya pada 2019 lalu di Cina.
"Saya sepakat dengan pelatih. Kompetisi kali ini berbeda, berbeda tim yang dihadapi di fase grup. Kita akan lihat apa yang terjadi nanti di kompetisi. Saya pikir kami sudah mempersiapkan cukup baik di prakompetisi," kata Rudy.
Spanyol akan menghadapi Brasil, Pantai Gading, dan Iran di Grup G. Berpegang gelar juara di Piala Dunia edisi sebelumnya, Spanyol dijagokan menjadi salah satu pemimpin Grup G dan lolos ke fase berikutnya.