Kamis 24 Aug 2023 19:10 WIB

Taliban Larang Ratusan Perempuan Afghanistan Terbang ke UEA untuk Kuliah

Rezim Taliban memberlakukan larangan sekolah bagi kaum perempuan Afghanistan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
 Pelajar perempuan Afghanistan meninggalkan Kabul University di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Pelajar perempuan Afghanistan meninggalkan Kabul University di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemimpin konglomerat yang berbasis di Dubai pada Rabu (23/8/2023) mengatakan,  otoritas Taliban di Afghanistan telah melarang sekitar 100 perempuan untuk bepergian ke Uni Emirat Arab (UEA). Ratusan perempuan itu berencana untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi di UEA.

Pendiri Al Habtoor Group, Khalaf Ahmad Al Habtoor mengatakan, dia berencana mensponsori para mahasiswi Afghanistan untuk kuliah. Dia juga telah menyewa sebuah pesawat untuk menerbangkan ratusan mahasiswi itu ke UEA pada Rabu pagi.

Baca Juga

“Pemerintah Taliban menolak mengizinkan anak-anak perempuan yang datang untuk belajar di sini, seratus anak perempuan yang saya sponsori, Taliban menolak mereka untuk naik pesawat dan kami sudah membayar biaya pesawatnya, kami sudah mengatur segalanya untuk mereka di sini, akomodasi, pendidikan, dan keamanan transportasi,” ujar Al Habtoor.

Juru bicara pemerintahan Taliban dan Kementerian Luar Negeri Afghanistan tidak menanggapi permintaan komentar atas larangan tersebut. Dalam video yang diunggah di platform media sosial X Al Habtoor menyertakan audio dari salah satu pelajar Afghanistan.

Dalam audio itu, pelajar tersebut mengatakan bahwa dia bepergian ditemani oleh kerabat laki-laki. Tetapi otoritas bandara di Kabul melarang dia dan orang lain untuk naik ke pesawat.

Taliban telah menutup universitas dan sekolah menengah atas bagi pelajar perempuan di Afghanistan. Taliban mengizinkan warga Afghanistan meninggalkan negaranya. Namun biasanya perempuan Afghanistan yang melakukan perjalanan jarak jauh dan ke luar negeri harus didampingi oleh pendamping laki-laki, seperti suami, ayah, atau saudara laki-laki mereka.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement