Kamis 24 Aug 2023 19:18 WIB

Diterima Jadi Anggota, Saudi Ingin Intensifkan Kerja Sama dengan BRICS

Arab Saudi bersama lima negara lainnya resmi bergabung dengan BRICS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud menghadiri pertemuan KTT BRICS ke-15, di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Agustus 2023.
Foto: EPA-EFE/MARCO LONGARI
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud menghadiri pertemuan KTT BRICS ke-15, di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG – Arab Saudi berharap dapat mengembangkan lebih banyak kerja sama dengan negara anggota BRICS. Saudi diketahui telah diterima menjadi anggota baru koalisi ekonomi beranggotakan Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan (Afsel) tersebut.

“Kami berharap dapat mengembangkan lebih banyak kerja sama ini untuk menciptakan peluang pembangunan dan ekonomi serta meningkatkan hubungan kita ke tingkat yang dicita-citakan,” kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan yang menghadiri langsung KTT BRICS di Johannesburg, Afsel, Kamis (24/8/2023), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Pangeran Faisal mengisyaratkan Saudi akan memberikan kontribusi di bidang energi. Dia mengatakan, Saudi bakal terus menjadi sumber energi yang dapat diandalkan. Selain itu, ia menyebut Saudi memiliki alat untuk menjaga stabilitas pasar energi.

Presiden Afsel Cyril Ramaphosa telah mengumumkan bahwa BRICS akan menerima enam anggota baru. “Kami memutuskan untuk mengundang Argentina, Mesir, Republik Demokratik, Federal Ethiopia, Republik Islam Iran, Kerajaan Arab Saudi, dan UEA untuk menjadi anggota penuh BRICS. Keanggotaan akan berlaku mulai 1 Januari 2024,” ucapnya, Kamis.

Dia mengungkapkan, keputusan untuk menerima enam negara tersebut sebagai anggota diambil secara konsensus. “Kami mengambil keputusan secara konsensus dan telah menyetujui prinsip pedoman, standar, kriteria, dan prosedur eskpansi BRICS,” ujar Ramaphosa.

BRICS menggelar KTT ke-15 di Johannesburg, Afsel, pada Selasa hingga Kamis pekan ini. Sebelum dan selama KTT berlangsung, isu ekspansi keanggotaan telah berembus kuat. Afsel selaku tuan rumah sudah secara terbuka mendukung gagasan perluasan anggota BRICS. India, Brasil, dan Cina pun satu suara dengan Afsel.

Ramaphosa sempat menyampaikan bahwa lebih dari 20 negara telah mengajukan permohonan keanggotaan BRICS. Indonesia pun kerap disebut sebagai negara yang berminat bergabung dengan koalisi yang terbentuk pada 2009 itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement